Kamis 16 Nov 2023 16:53 WIB

Survei Litbang Kemenag: Kesalehan Sosial Secara Nasional Sangat Baik

Kesalehan sosial di Indonesia menjadi modal interaksi sesama

Rep: Muhyiddin, Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi kesalehan sosial. Kesalehan sosial di Indonesia menjadi modal interaksi sesama
Foto: REPUBLIKA
Ilustrasi kesalehan sosial. Kesalehan sosial di Indonesia menjadi modal interaksi sesama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) merilis dua hasil survei yang dilakukan pada 2023. Kedua survei tersebut adalah Indeks Kesalehan Sosial (IKS) dan Indeks Kepuasan Layanan (IKL) Kantor Urusan Agama (KUA).

Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo, mengatakan, survei IKS dilakukan sebagai upaya Kemenag untuk terus meningkatkan kualitas layanan, khususnya pada program penyuluhan dan pembinaan umat beragama. 

Baca Juga

“Berdasarkan survei 2023, rata-rata nasional skor IKS mencapai 82,59. Artinya, kesalehan sosial nasional dapat diposisikan dalam kategori ‘sangat Baik’," ujar diq daerah Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2023). 

“Temuan survei ini juga akan menjadi bahan evaluasi peningkatan kualitas program bimbingan masyarakat guna menjaga dan meningkatkan kesalehan sosial di Tanah Air melalui inovasi kebijakan yang relevan di masa mendatang,” ucap dia. 

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Prof Suyitno menjelaskan survei IKL dilakukan untuk menggali kondisi kesalehan sosial di Indonesia. IKS diukur melalui lima dimensi pengukuran yakni, Kepedulian/Solidaritas Sosial, Relasi Antar Manusia (Kebhinekaan), Menjaga Etika dan Budi Pekerti, Melestarikan Lingkungan, dan Relasi dengan Negara dan Pemerintah. 

Data tentang kesalehan sosial diperoleh dengan cara survei pada beberapa kota yang dominan pemeluk agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Survei ini melibatkan 1.610 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik clustered random sampling pada 20 kabupaten dan kota di Indonesia.

Pengumpulan hingga analisis data dilakukan pada rentang April sampai Juni 2023, oleh 20 koordinator penelitian, 80 surveyor, dan 3 spot checker. Ada 1.600 responden yang diwawancarai langsung atau mengisi jawaban pada kuesioner. 

Menurut Suyitno, ada lima dimensi yang disurvei, yaitu Kepedulian/Solidaritas Sosial, Relasi Antar Manusia (Kebhinnekaan), Menjaga Etika dan Budi Pekerti, Melestarikan Lingkungan, dan Relasi dengan Negara dan Pemerintah. 

 

Baca juga: Zionis Israel akan Hancur Binasa 3 Tahun Lagi? Prediksi Syekh Ahmad Yasin Kembali Viral

“Skor tertinggi adalah indeks Menjaga Etika dan Budi Pekerti, nilainya 88,02. Disusul Relasi dengan Negara dan Pemerintah yang mencapai 86,06. Pada urutan berikutnya Kepedulian/Solidaritas Sosial dengan skor 80,41, Melestarikan Lingkungan dengan skor 80,28, dan Relasi Antar Manusia (Kebhinnekaan) dengan skor 78,19,” kata Suyitno.

“Analisis data menggunakan tabulasi silang dan SEM. Tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error 2.1 persen. Data lainnya diperoleh melalui metode FGD di beberapa kota yang menggambarkan spirit keberagamaan masing-masing enam agama,” jelas dia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement