REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih merilis pernyataan soal pertemuan Presiden Joe Biden Cina Xi Jinping, di Woodside, California. Gedung Putih mengatakan kedua pemimpin berdiskusi secara terbuka dan konstruktif mengenai berbagai isu bilateral dan global termasuk area potensi kerja sama serta bertukar pandangan mengenai perbedaan hal.
“Saya sangat menghargai percakapan kita karena menurut saya yang terpenting adalah Anda dan saya memahami satu sama lain dengan jelas, antar pemimpin, tanpa kesalahpahaman atau miskomunikasi. Kita harus memastikan bahwa persaingan tidak boleh menimbulkan konflik," kata Biden dalam pernyataan Gedung Putih yang Republika terima, Kamis (16/11/2023).
"Dan kita juga harus mengelolanya secara bertanggung jawab – kompetisi tersebut. Itulah yang Amerika Serikat inginkan dan hendak kami lakukan. Kami juga – saya juga yakin itulah yang diinginkan dunia dari kita berdua—pertukaran yang tulus," tambahnya.
Biden mengakui saat ini AS dan Cina berada dalam kompetisi, ia menegaskan AS akan terus berinvestasi pada sumber kekuatan Amerika di dalam negeri serta menyelaraskan diri dengan para sekutu dan mitra di seluruh dunia. Biden juga mengatakan AS akan selalu membela kepentingannya, nilai-nilainya, serta para sekutu dan mitranya.
"Kita juga mempunyai tanggung jawab terhadap rakyat dan kerja kita – dan dunia untuk bekerja sama jika kita melihatnya sebagai kepentingan bersama untuk melakukan hal tersebut. Dan tantangan global penting yang sedang dihadapi, mulai dari perubahan iklim, pemberantasan narkotika, hingga kecerdasan buatan, menuntut upaya kita bersama,” kata Biden.
Gedung Putih mengatakan dalam pertemuan itu Biden menegaskan kembali dunia mengharapkan AS dan Cina untuk mengelola persaingan secara bertanggung jawab guna mencegah terjadinya konflik, konfrontasi, atau Perang Dingin yang baru.
Washington menambahkan kedua pemimpin sepakat tim mereka akan menindaklanjuti diskusi di San Francisco dengan melanjutkan diplomasi dan interaksi tingkat tinggi, termasuk kunjungan di kedua negara serta konsultasi tingkat kerja di bidang-bidang utama yang sedang berlangsung, termasuk bidang komersial, ekonomi, keuangan, urusan Asia-Pacific, pengendalian dan non-proliferasi senjata, maritim, penegakan pengendalian ekspor, perencanaan kebijakan, pertanian, dan masalah disabilitas.