REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pernahkah Anda merasa bahwa waktu bergulir begitu cepat. Tiba-tiba saja sudah berganti jam, hari, bulan, dan tahun. Dan ternyata, fenomena ini merupakan satu dari sekian tanda kiamat.
Diriwayatkan dari beliau radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ فَتَكُونَ السَّنَةُ كَالشَّهْرِ، وَيَكُونَ الشَّهْرُ كَالْجُمُعَةِ، وَتَكُونَ الْجُمُعَةُ كَالْيَوْمِ، وَيَكُونَ الْيَوْمُ كَالسَّاعَةِ، وَتَكُونَ السَّاعَةُ كَاحْتِرَاقِ السَّعَفَةِ.
“Tidak akan tiba hari Kiamat hingga zaman berdekatan, setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sehari, sehari bagaikan sejam dan sejam bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma.” (HR Ahmad dan Tirmidzi).
Para ulama berbeda pendapat tentang arti lafal taqarub az-zaman (waktu menjadi pendek) dalam hadits di atas. Di antara pendapat-pendapat tersebut adalah sedikitnya keberkahan di dalam waktu (umur).
Ada juga yang mengatakan cepatnya hari-hari berlalu disebabkan beragamnya sarana transportasi dan komunikasi sehingga yang jauh menjadi terasa dekat. Dalam hadis lain, Nabi SAW bersabda:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَظْهَرَ الْفِتَنُ، وَيَكْثُرَ الْكَذِبُ، وَيَتَقَارَبَ اْلأَسْوَاقُ “Hari kiamat tidak terjadi sehingga fitnah tersebar, banyak kebohongan, dan pasar-pasar saling berdekatan.” (HR Ahmad).
Sementara itu, tanda hari kiamat yang juga tampak adalah maraknya perzinaan. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad ﷺ yang diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Amr:
عن عبدالله بن عمرو قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لا تقوم الساعة حتى يتسافدوا في الطريق تسافد الحمير. قلت: إن ذلك لكائن؟! قال : نعم ليكونن
Dari Abdullah bin Amr berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: tidak akan datang hari kiamat hingga mereka melakukan zina di jalan seperti keledai. Aku bertanya: apakah ini sungguh akan terjadi? Rasulullah menjawab: iya, sungguh ini akan terjadi. (HR Ibn Hibban, al-Bazzar dan al-Tabarani, hadith sahih).
Apa makna hadits tersebut? Seperti dilansir masrawy pada Jumat (21/1) Ulama Al Azhar Mesir, Dr Abu Yazid Salamah memberikan penjelasan bahwa hadits tersebut mengabarkan bahwa itu merupakan dari sebagian tanda-tanda akhir zaman, sedikitnya rasa malu dan menyebarnya kebodohan, dan mengumbar-ngumbar syahwat di antara manusia begitu sangat besar, bahkan ada sebagian manusia yang terjatuh dalam perbuatan keji dan melakukan zina atas penglihatannya dan pendengaran manusia.
Lebih lanjut Dr Abu Salamah mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang mencegah orang-orang berzina dan tidak pula mengutuk mereka yang berzina seperti memdapati hewan melakukan itu. Itu menunjukan sedikitnya rasa malu dan menyebarnya syahwat di akhir zaman.
Baca juga: Zionis Israel akan Hancur Binasa 3 Tahun Lagi? Prediksi Syekh Ahmad Yasin Kembali Viral
Dr Abu Salamah menjelaskan bahwa keadaan semacam ini tidak berarti orang-orang saleh tidak ada di zaman ini. Melainkan menunjukan bahwa suaranya para ulama itu tidak didengar karena menyebarnya kebodohan dan tenggelam dalam kesenangan.
Karena itu Dr Abu Salamah berpesan agar memberikan perhatian mendidik masyarakat khususnya generasi muda tentang nilai agama dan akhlak, memperbanyak interaksi para ulama dengan anak-anak muda, dan tidak membiarkan mereka terjerumus pada orang-orang yang memiliki jiwa sakit.