REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Uni Emirat Arab (UEA) berjanji membangun tiga pabrik desalinasi di jalur Gaza yang terkepung. Pabrik tersebut untuk memasok pasokan air penting bagi penduduk Gaza.
Genosida Israel terhadap penduduk Gaza telah memasuki hari ke-40. Komando Operasi Gabungan di Kementerian Pertahanan mengatakan pabrik tersebut akan dibangun di daerah Rafah di Jalur Gaza sebagai bagian dari operasi kemanusiaan Gallant Knight 3.
Dilansir dari Al Arabiya, Rabu (16/11/2023), kapasitas produksi tiap pabrik adalah 200 ribu galon per hari dengan total 600 ribu galon sehingga memberikan manfaat bagi 300 ribu orang per hari. Inisiatif ini melambangkan sikap bersejarah UEA yang memberikan dukungan dan solidaritas terhadap saudara-saudara Palestina, khususnya untuk membantu mereka menghadapi situasi sulit seperti saat ini.
Israel memulai kampanyenya melawan kelompok Hamas yang menguasai Gaza setelah militan mengamuk di Israel selatan pada 7 Oktober. Israel mengatakan 1.200 orang tewasdan sekitar 240 orang disandera pada hari paling mematikan dalam 75 tahun sejarah negara tersebut.
Israel berjanji menghancurkan Hamas, namun belum mengajukan rencana setelah perang mengenai siapa yang akan memerintah Gaza. Israel telah mengepung 2,3 juta penduduk Gaza dan melakukan pengeboman udara.
Pejabat kesehatan Gaza, yang dianggap dapat dipercaya oleh PBB, mengatakan sekitar 11.500 warga Palestina dipastikan mati syahid, sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak, dan lebih banyak lagi yang terkubur di bawah reruntuhan.
Israel telah memerintahkan evakuasi seluruh bagian utara Gaza. Sekitar dua pertiga penduduk Palestina kini kehilangan tempat tinggal.