REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buku best seller karya Nadzira Shafa berjudul 172 Days diangkat ke sebuah film berjudul sama. Film ini diperankan Bryan Domani dan Yasmin Napper. Tayang 23 November 2023 di seluruh bioskop Indonesia, film ini mengisahkan tulusnya cinta almarhum Ameer Azzikra kepada sang istri.
Bertemu saat Nadzira sedang hijrah dan menghadiri pengajian Ameer, Ameer pun jatuh hati pada Nadzira. Meski keduanya masih dalam usia yang sangat muda, mereka akhirnya memutuskan untuk menikah dengan melalui proses taaruf.
Bryan yang dipercaya memerankan Ameer yang juga merupakan anak dari almarhum Ustad Arifin Ilham itu, mengaku deg-degan karena ini merupakan proyek yang luar biasa baginya. Baru memerankan karakternya saja, ia sudah merasa rindu dengan sosok Ameer ketika selesai produksi.
“Aku di awal ngomong, 20 persen aja menjadi dia itu udah Alhamdulillah banget. Insya Allah ke depannya pun mesti banyak belajar,” ujar Bryan dalam press screening film 172 Days di XXI Epicentrum Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Film ini memperlihatkan cinta Ameer kepada Nadzhira (diperankan Yasmin Napper) yang sangat manis. Hari demi hari setelah pernikahan, mereka selalu tampak menggemaskan. Hampir tidak pernah ada pertengkaran, meskipun cobaan hidup menimpa mereka.
Bryan dan Yasmin mengaku cukup mendengarkan cerita langsung dari Nadzira bagaimana Ameer memperlakukannya, Bryan langsung bisa mendapat bayangan. Karena apa yang terjadi di dalam rumah tangga mereka, hanya mereka yang tahu.
“Dzira ngasih tahu Ameer seperti ini, kalau lagi ngambek dia gini gini gini, cara dia nunjukkin cinta begini begini, kalau aku sakit tetap berusaha masak, begini begini. Jadi karakter memang base-nya dikasih sama Dzira,” papar Bryan.
Meski begitu, Bryan mengaku ada beberapa adegan yang diimprovisasi dan sudah sepakat dengan Yasmin. “Memang ada mungkin beberapa yang spontaneous in the moment, tapi dengan niat dan jiwa yang saling suka dan pasti nyambung. Tapi base-nya emang dari Dzira ya,” ujar Bryan lagi.
Nadzira pun menceritakan bahwa suaminya itu memang romantis dan humoris. Ameer bisa mengubah suasana mencekam menjadi indah, bisa mengubah tangisnya menjadi tawa. “Itu point of view yang sangat selalu ada, dan selalu ada setiap aku memejamkan mata,” kata dia dalam kesempatan yang sama.