Kamis 16 Nov 2023 21:15 WIB

Kalah dari Maroko, Indonesia Finis Posisi Ketiga Grup A Piala Dunia U-17 2023

Indonesia harus mengakui keunggulan Maroko 1-3 di laga pamungkas penyisihan Grup A.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pemain Timnas U17 Maroko Anas Alaoui (kanan) Menyundul bola saat melawan Indonesia dalam laga Penyisihan group A Piala Dunia U17 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur (16/11/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pemain Timnas U17 Maroko Anas Alaoui (kanan) Menyundul bola saat melawan Indonesia dalam laga Penyisihan group A Piala Dunia U17 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur (16/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Indonesia harus mengakui keunggulan Maroko 1-3 di laga pamungkas penyisihan Grup A Piala Dunia U-17 2023, Kamis (16/11/2023) malam WIB. Kegagalan memetik poin di laga yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, membuat skuad Garuda Muda finish di peringkat ketiga klasemen akhir Grup A.

Indonesia berada di peringkat ketiga dengan raihan dua poin dari empat laga. Meski memiliki koleksi poin yang sama dan jumlah selisih gol yang sama dengan Panama, yang duduk di peringkat keempat, Garuda Muda lebih unggul dalam jumlah torehan gol.

Baca Juga

Kendati gagal lolos secara langsung ke babak 16 besar, Indonesia masih memiliki peluang melaju sebagai peringkat ketiga terbaik penyisihan grup. Nantinya, empat tim teratas dalam daftar peringkat ketiga terbaik berhak melaju ke babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023.

Sementara di laga lainnya, yang digelar di Stadion Manahan, Surakarta, Ekuador berbagi angka dengan Panama setelah bermain imbang, 1-1. Hasil ini membuat Ekuador harus puas melaju ke babak 16 besar selaku runner-up Grup A. Maroko menjadi juara Grup A dengan keunggulan satu angka dari Ekuador.

Jalannya pertandingan

Tempo pertandingan berjalan dengan cepat dan dengan intensitas cukup tinggi. Baik Maroko dan Indonesia sama-sama bermain terbuka untuk bisa mencetak gol cepat pada awal laga. The Young Atlas Lions mencatatkan setidaknya dua peluang emas saat laga belum genap berjalan 15 menit.

Peluang emas pertama Maroko didapat via sepakan Anas Alaoui di depan mulut gawang. Namun, bola hasil sepakan Alauoi itu masih bisa disapu oleh salah satu pemain bertahan tim Garuda Muda.

Tidak berhenti sampai disitu, gelandang Maroko, Abdelhamid Maali, juga sempat melepaskan sepakan terarah dari luar kotak penalti. Peluang itu berakhir dengan aksi impresif penjaga gawang Indonesia, Ikram Al Giffari, yang menghalau bola sembari melompat.

Gawang Indonesia akhirnya benar-benar bergetar pada menit ke-29 via eksekusi penalti Alloui. Bola sepakan Alloui bersarang di pojok kiri bawah gawang dan gagal dijangkau oleh Ikram. Wasit memberikan Maroko hadiah tendangan penalti setelah Welber Jardim kedapatan melakukan pelanggaran terhadap Mohamed Hamony.

Garuda Muda mencoba merespon dengan tampil agresif dalam perebutan bola. Namun, Maroko justru berhasil menambah keunggulan, lagi-lagi berawal dari eksekusi bola mati. Kali ini, tim besutan Said Chiba itu memaksimalkan kesempatan sepak pojok.

Abdelhamid Ait Boudlal, yang lolos dari penjagaan para pemain Indonesia, dengan bebas menanduk bola hasil sepak pojok Ayoub Chaikhon. Maroko sudah mencatatkan keunggulan dua gol saat laga menginjak ke-39.

Berselang tiga menit pasca gol kedua Maroko tersebut, Indonesia bisa membalas dengan memanfaatkan kesempatan tendangan bebas di depan kotak penalti. Nabil Asyura melepaskan sepakan terarah ke sebelah kiri gawang Maroko tanpa bisa dihalau penjaga gawang Taha Bernhozil. Babak pertama berakhir dengan skor, 2-1, untuk kemenangan Maroko.

Memasukkan Ahmad Zidan dengan menarik keluar Denis Figo menjadi langkah pelatih Bima Sakti dalam merespon ketertinggalan Indonesia dari Maroko. Dengan pergantian pemain tersebut lini tengah Indonesia diharapkan bisa bersaing dengan para gelandang The Young Atlas Lions.

Wasit sempat melakukan review VAR terkait potensi hadiah tendangan penalti buat Indonesia. Maali dianggap melakukan handball di dalam kotak penalti saat menjadi pagar betis. Namun, wasit memutuskan Maali tidak melakukan pelanggaran berupa handball dalam insiden tersebut.

Indonesia juga sempat mendapat peluang emas dari sepakan volley Jardim pada 10 menit awal babak kedua. Sayangnya, bola hasil sepakan Jardim itu masih melebar di sisi kanan gawang Maroko.

Maroko justru kembali mampu menggandakan keunggulan, tepatnya pada menit ke-64. Maali berhasil merebut kendali bola di lapangan tengah sebelum akhirnya melepaskan operan ke Hamony, yang menunggu di sisi kanan pertahanan Indonesia.

Setelah merangsek ke dalam kotak penalti, Hamony menaklukan Ikram dan melepaskan sepakan dari sudut sempit sisi kanan gawang Indonesia. Terlalu mudah kehilangan bola tampaknya menjadi salah satu catatan dan bahan evaluasi penampilan Garuda Muda di laga ini.

Alih-alih bisa menekan pertahanan Maroko, Indonesia malah lebih banyak bertahan, terutama pada 10 menit akhir pertandingan. Tim besutan Bima Sakti itu justru kesulitan untuk bisa keluar dan seolah kehilangan pola permainan. Hingga laga berakhir, skor, 3-1, tidak berubah.

Susunan Pemain:

Maroko (4-5-1)

Taha Benrhozil (PG); Hamza Koutoune, Abdelhamid Ait Boudlal, Yasser El Aissati, Smail Bakhty; Ayoub Chaikhoun, Ayman Ennair, Abdelhamid Maali, Mohamed Hamony, Mohamed Amine Katiba; Anas Alaoui

Pelatih:

Said Chiba

Indonesia (4-3-3)

Ikram Al Giffari (PG); Welber Jardim, Sultan Zakhy, Iqbal Gwijangge, Ridzjar Nurviat; Hanif Ramadhan, Figo Dennis, Ji Da Bin; Riski Afrisal, Arkhan Kaka, Nabil Asyura.

Pelatih:

Bima Sakti.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement