REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ada berbagai faedah yang diperoleh ketika seorang anak berakhlak mulia kepada orang tua. Sejumlah hadits telah menjelaskan mengenai hal tersebut. Nabi SAW telah berpesan tentang adanya keutamaan di balik perbuatan baik atau akhlak mulia kepada orang tua.
Anas bin Malik RA meriwayatkan hadits yang ada dalam Shahih Ibnu Hibban. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW pernah ditanya soal amalan yang paling dicintai Allah SWT. Lalu beliau SAW menjawab, "Sholat tepat waktu." Kemudian beliau SAW ditanya kembali, "Lalu apa lagi?" Beliau SAW bersabda, "Berbakti kepada orang tua (birrul waa lidayn)." (HR Ibnu Hibban)
Adapun dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, seperti tercantum dalam Shahih Al-Jami', dinyatakan ihwal Nabi Muhammad SAW yang bersabda:
- من سرَّه أن يُعظِمَ اللهُ رزقَه ، و أن يُمِدَّ في أجَلِه ، فلْيَصِلْ رَحِمَه
"Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka jagalah ikatan tali silaturahim (dengan kerabat keluarga)."
Silaturahim mengacu pada ikatan sedarah atau dari keturunan yang sama. Tentunya orang tua adalah kerabat paling dekat bagi seorang anak. Maka orang tua wajib dijaga, dihormati dan senantiasa berbuat baik pada mereka.
Berdasarkan hadits itu pula, anak yang berbakti pada orang tua akan memperoleh banyak kemudahan. Bahkan segalanya akan jadi mudah. Dia akan menerima keberlimpahan rezeki dan dipanjangkan juga umurnya.
Ketika seorang anak berbuat kepada orang tua, tentu orang tua akan mendoakan anaknya dengan yang baik-baik. Misalnya anak yang belum diterima kerja alias masih pengangguran, lalu minta doa kepada orang tua agar dimudahkan dalam mendapatkan pekerjaan, maka tentu doa tersebut akan manjur.
Dalam hadits riwayat Anas bin Malik RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "
- ثلاثُ دَعواتٍ لا تُرَدُّ : دعوةُ الوالِدِ لِولدِهِ ، ودعوةُ الصائِمِ ، ودعوةُ المسافِرِ
"Ada tiga doa yang tidak tertolak. Pertama adalah doa orang tua kepada anaknya. Kedua ialah orang orang yang berpuasa, dan ketiga yaitu doa orang yang sedang safar." (HR Al Baihaqi. Ada dalam Shahih Al-Jami')
Sumber: