Jumat 17 Nov 2023 14:40 WIB

Pelatih Korsel U-17 Akui Pengalaman Tim Eropa Lebih Banyak dari Tim Asia

Harapan Korsel untuk lolos ke babak 16 besar saat ini semakin menipis.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Pesepak bola Timnas Prancis Saimon Bouabre (bawah) menekel pesepak bola Timnas Korea Selatan Seo Jeong-hyeok dalam penyisihan Grup E Piala Dunia U-17 di Jakarta International Stadium, Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Pesepak bola Timnas Prancis Saimon Bouabre (bawah) menekel pesepak bola Timnas Korea Selatan Seo Jeong-hyeok dalam penyisihan Grup E Piala Dunia U-17 di Jakarta International Stadium, Jakarta, Rabu (15/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Korea Selatan (Korsel) U-17 harus mengakui keunggulan Prancis U-17 pada matchday kedua Grup E di Jakarta International Stadium, Rabu (15/11/2023) malam WIB. Pada laga tersebut, tim asuhan Byun Sung-hwan kalah tipis 0-1 dari Prancis. Ini menjadi kekalahan kedua bagi Korsel setelah sebelumnya takluk 1-3 dari Amerika Serikat.

Harapan Korsel untuk lolos ke babak 16 besar pun semakin menipis. Korsel hanya bisa berharap pada slot posisi tiga terbaik untuk bisa lolos ke babak berikutnya. Adapun laga pamungkas grup yang akan dihadapi Korsel adalah lawan Burkina Faso yang akan menjadi laga penentu langkah mereka selanjutnya di ajang dua tahunan ini.

Baca Juga

Byun menyebut anak asuhnya telah menunjukkan penampilan terbaik melawan Prancis. Namun, ia mengakui lawan sekelas Prancis bukanlah lawan yang mudah dihadapi. Menurutnya, bagi sebagian besar tim Asia, tim-tim Eropa adalah lawan yang sulit untuk dihadapi.

"Saya pikir hal itu disebabkan pengalaman karena tim Asia seperti kami sulit untuk merasakan turnamen besar seperti ini. Apalagi bermain di laga besar dan melawan tim hebat Eropa. Jadi, saya pikir hal itu menjadi alasan mengapa kami gagal memaksimalkan peluang di gawang depan," kata Byun, Rabu (15/11/2023) malam WIB.

Kendati demikian, Korsel tetap mampu memberikan perlawanan sengit dan menciptakan beberapa peluang. Pelatih berusia 43 tahun itu menilai timnya masih kurang beruntung di dua laga terakhir di turnamen ini, dengan beberapa percobaan di depan gawang masih mengenai tiang.

Byun pun berharap timnya bisa memetik hasil yang lebih baik di laga selanjutnya melawan Burkina Faso. Laga tersebut akan berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, pada Sabtu (18/11/2023). "Saya berharap ketidakberuntungan tersebut berakhir di pertandingan berikutnya," ujarnya menambahkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement