REPUBLIKA.CO.ID,
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
فَيَا عِبَادَ الله اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقٌوْنَ، فَقَالَ الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ
Jamaah sholat Jumat yang Insya Allah senantiasa dimuliakan, diberkahi, dan dirahmati Allah.
Alhamdulillah kita panjatkan puja dan syukur kehadirat Allah. Sholawat dan salam mari senantiasa kita sanjungkan ke haribaan junjungan kita, Baginda Rasulullah Muhammad SAW, beserta seluruh keluarga dan para sahabatnya. Mudah-mudahan tercurah limpahkan untuk kita semua pengikutnya hingga hari kiamat.
Dalam kesempatan khutbah ini, mari kita gunakan semaksimal mungkin untuk saling mengingatkan, untuk saling mewasiatkan ketakwaan kepada Allah. Mari kita tingkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Allah, dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Salah satu perintah Allah yang wajib untuk kita laksanakan adalah berpegang teguh kepada tali agama Allah, dan salah satu larangan Allah adalah kita berpecah belah.
Berpegang teguh di atas tali agama Allah, di atas shirath al-mustaqim, dan tidak berpecah belah dalam agama. Senantiasa kita menunjukkan kasih sayang dengan sesama kaum Muslimin, dan bersikap tegas kepada orang-orang kafir apalagi yang berbuat zalim, yang mengangkangi hak-hak dasar umat manusia, dan terlebih lagi yang ingin menghancurkan api cahaya dari Allah.
Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 114:
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ مَنَعَ مَسَاجِدَ اللَّهِ أَنْ يُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ وَسَعَىٰ فِي خَرَابِهَا ۚ أُولَٰئِكَ مَا كَانَ لَهُمْ أَنْ يَدْخُلُوهَا إِلَّا خَائِفِينَ ۚ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat. (Al Baqarah ayat 114).
Masjid al Aqsa adalah masjid yang diberkahi oleh Allah. Masjid kedua yang dibangun di atas muka bumi ini untuk bersujud dan untuk mentauhidkan Allah. Setelah Nabi Ibrahim membangun Masjid al Haram dan dan membina Ka’bah, 40 tahun kemudian beliau membangun Masjid al-Aqsa.
Masjid al-Aqsa ini merupakan simbol perjuangan untuk menegakkan kalimatullah, simbol menegakkan tonggak-tonggak tauhidullah, simbol mengingatkan umat manusia, monumen dakwah para nabi dan rasul, tempat shalat para nabi dan rasul dengan diimami oleh Baginda Nabi SAW pada malam Isra-Mi’raj. Masjid al-Aqsha ini luasnya 144 ribu meter persegi yang setiap jengkalnya, setiap sentinya telah terisi, pernah dijadikan tempat sujud para nabi dan rasul yang berjumlah 124.000 nabi dan 313 rasul yang diutus oleh Allah, untuk umat manusia.
Selanjutnya...