Jumat 17 Nov 2023 10:58 WIB

Penyebab Susah Turunkan Berat Badan Meski Diet 'Mati-matian'

Genetika berperan penting dalam penyimpanan lemak tubuh seseorang.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Pria mengalami berat badan berlebih (ilustrasi). Ada beberapa penyebab seseorang sulit menurunkan berat badan meski sudah diet mati-matian.
Foto: www.freepik.com
Pria mengalami berat badan berlebih (ilustrasi). Ada beberapa penyebab seseorang sulit menurunkan berat badan meski sudah diet mati-matian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktik menurunkan berat badan sering kali lebih sulit dibandingkan teorinya. Ahli diet terdaftar dan ahli diet olahraga di Garage Gym Reviews di Amerika Serikat (AS) Destiny Moodi mengatakan lima alasan utama sulitnya mengecilkan ukuran lingkar pinggang sekaligus cara menghadapinya, seperti dikutip dari Eat This Not That pada Kamis (16/11/2023).

1. Genetika

Baca Juga

Genetika berperan penting dalam penyimpanan lemak di tubuh seseorang. Beberapa orang memiliki kecenderungan alami membawa kelebihan berat badan di sekitar lingkar pinggangnya. Faktanya, sebuah penelitian menemukan bahwa genetika dapat menyebabkan 56 persen lemak perut dan 42 persen lemak subkutan. Meskipun Anda tidak dapat mengubah susunan genetik, memahami faktor ini dapat membantu Anda menyesuaikan pendekatan penurunan berat badan.

Semakin banyak reseptor beta yang dimiliki sel lemak akan kian mudah bagi katekolamin untuk menempel dan membakarnya. Masalahnya adalah lemak yang 'membandel' di perut cenderung memiliki lebih banyak reseptor alpha dibandingkan beta sehingga memengaruhi jumlah reseptor yang Anda miliki.

2. Jenis kelamin 

Menurut penelitian, pria cenderung lebih banyak menumpuk lemak di area perut dibandingkan wanita pramenopause, terutama karena perbedaan hormonal. Sebaliknya, wanita sering kali bergelut dengan penumpukan lemak di pinggul dan paha. Memahami pola spesifik gender ini dapat membantu Anda menetapkan tujuan yang realistis dan menargetkan upaya penurunan berat badan dengan lebih baik.

Secara biologis, pria memiliki lebih banyak testosteron dibandingkan wanita. Wanita memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menjaga keseimbangan hormonalnya karena akan terjadi gangguan yang tidak sehat pada estrogen dan siklus menstruasi jika massa lemak turun terlalu rendah.

Oleh karena itu, tubuh wanita cenderung menyimpan massa lemak semata-mata untuk kelangsungan hidup dan pemeliharaan. keseimbangan dan ini termasuk massa lemak yang terkandung di perut.

3. Konsumsi alkohol

Minuman beralkohol termasuk padat kalori. Penelitian menegaskan konsumsi alkohol dalam jumlah sedang dapat menghambat upaya untuk menurunkan beberapa inci lingkat pinggang dan bisa membuat perut lebih buncit.

“Alkohol mengubah metabolisme dalam beberapa cara, termasuk meningkatkan rasa lapar, mempersulit metabolisme dan menyimpan nutrisi dengan baik, dan menambahkan kalori kosong ekstra ke dalam makanan,” kata Moody.  

4. Resistensi insulin

Jika Anda memiliki resistensi insulin, suatu kondisi di mana sel-sel tidak bereaksi dengan baik terhadap insulin, gula akan menumpuk di aliran darah, yang menyebabkan penyimpanan lemak, terutama di bagian tubuh yang tidak sehat pada perut. Beberapa penelitian mengaitkan penambahan berat badan perut dengan peningkatan resistensi insulin. Untuk mengatasi hal ini, fokuslah pada pola makan yang membantu mengatur kadar gula darah dan mencakup makanan seperti buah-buahan, biji-bijian, dan sayuran, serta berolahraga secara teratur.

5. Olahraga yang kurang tepat

Moody mengatakan, banyak orang percaya bahwa mereka dapat mengurangi lemak tubuh hanya dengan melakukan banyak latihan otot perut. Hal ini hanya akan menimbulkan kekecewaan ketika ukuran pinggang tidak kunjung mengecil. 

Pahami bahwa olahraga seluruh tubuh dan nutrisi yang tepat adalah kunci untuk menghilangkan lemak, yang perlu terjadi di seluruh tubuh. Bahkan jika kehilangan sejumlah besar lemak tubuh, lemak perut biasanya yang terakhir hilang, dan dapat menyebabkan rasa frustrasi sekaligus bertanya-tanya mengapa lemak itu begitu sulit hilang. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement