REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah empat bulan tarif bus Transjakarta rute Terminal Kalideres, Jakarta Barat, ke Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, dioperasikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Namun, hingga kini, penetapan tarif bus Transjakarta belum juga diputuskan.
Alhasil, para penumpang yang menaiki bus tersebut masih belum dikenakan biaya alias gratis. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Syafrin Liputo menjelaskan, tarif untuk bus tersebut masih dirumuskan semua pemangku kepentingan.
Alhasil, hingga kini, belum ada keputusan tepat berapa tarif ideal bagi penumpang menuju bandara terbesar di Indonesia tersebut. "Belum. Masih sedang dirumuskan (tarifnya)," kata Syafrin di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat pada Kamis (16/11/2023).
Syafrin menjelaskan, rumusan tarif tersebut masih sama, yaitu Rp 5.000 per pernumpang. Namun, hal tersebut belum bisa direalisasikan. "Iya sampai sekarang masih uji coba. Kami sedang matangkan yang Rp 5.000," kata Syafrin tidak menjelaskan alasan kendala penentuan tarif.
Sebelumnya, usulan tarif sebesar Rp 5.000 bus Transjakarta rute Terminal Kalideres- Bandara Soetta sempat diusulkan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ). Tarif itu lebih tinggi daripada bus Transjakarta reguler, yaitu Rp 3.500 per penumpang.
"Tarif usulan sedang dalam proses penerbitan kebijakan pemerintah, nanti ketika pemberlakuannya efektif tentunya akan ada pengumuman resmi dari Transjakarta juga," kata Direktur Operasi dan Keselamatan Transjakarta Daud Joseph kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/8/2023).