Sabtu 18 Nov 2023 02:40 WIB

Sempat Gagal Terbang, Begini Spesifikasi Gahar Starship yang Segera Meluncur Lagi

SpaceX memperoleh lampu hijau untuk meluncurkan roket Starship supermasifnya.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
Meski sempat gagal terbang, SpaceX telah bersiap meluncurkan kembali Starship pada Jumat (17/11/2023),
Foto: SpaceX
Meski sempat gagal terbang, SpaceX telah bersiap meluncurkan kembali Starship pada Jumat (17/11/2023),

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Regulator penerbangan Amerika Serikat telah memberi SpaceX lampu hijau untuk meluncurkan roket Starship supermasifnya untuk kedua kalinya. Hal ini terungkap beberapa hari dari tujuh bulan setelah uji penerbangan orbital pertama yang berakhir dengan ledakan spektakuler di udara.

SpaceX yang telah bersiap untuk persetujuan peluncuran akhir ini, akan mencoba peluncuran pada Jumat (17/11/2023), dari fasilitasnya yang luas di dekat Boca Chica, Texas, Amerika Serikat. Jendela peluncuran dua jam akan dimulai pada pukul 07.00 CST (waktu China) atau pukul 20.00 WIB.

Baca Juga

Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) mengatakan pada Rabu (15/11/2023) bahwa mereka telah memberikan SpaceX izin peluncuran untuk satu penerbangan Starship. Pada hari yang sama, Dinas Perikanan dan Margasatwa AS menyelesaikan evaluasi tertulis terhadap Penilaian Lingkungan Terprogram 2022 dan menemukan tidak ada perubahan lingkungan yang signifikan.

“FAA menetapkan SpaceX memenuhi semua persyaratan keselamatan, lingkungan, kebijakan, dan tanggung jawab keuangan,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan, melansir Tech Crunch, Jumat (17/11/2023).

Roket tersebut telah mendarat sejak peluncuran April 2023. Investigasi landasan dan kecelakaan yang dilakukan oleh perusahaan peluncuran dan diawasi oleh FAA, adalah hal yang umum dilakukan ketika terjadi anomali selama peluncuran.

Meskipun uji penerbangan orbital pertama pada April menyebabkan banyak kerusakan, terutama pada landasan peluncuran yang dilubangi oleh 33 mesin Raptor booster Super Heavy, SpaceX berhasil memperbaiki kerusakan dan meningkatkan infrastruktur peluncuran dan roket hanya dalam waktu kurang dari tujuh bulan. 

Meskipun perusahaan itu sedang sibuk, mereka tidak segan-segan menunggu regulator untuk mengejar ketinggalan. Wakil Presiden Keandalan Pembangunan dan Penerbangan SpaceX, Bill Gerstenmaier mengatakan kepada anggota parlemen bulan lalu, Starship telah siap untuk uji penerbangan berikutnya selama lebih dari sebulan, dan bahwa pihaknya hanya menunggu tinjauan dari beberapa lembaga.

Starship adalah roket paling kuat yang pernah dibuat. Berdiri setinggi hampir 122 meter, roket ini memiliki dua tahap: booster Super Heavy dan tahap atas yang juga disebut Starship. Dalam waktu dekat, roket tersebut akan mendaratkan manusia di bulan untuk misi Artemis III NASA yang dijadwalkan pada 2025, sebagai bagian dari kontrak yang berjumlah sekitar 4 miliar dolar AS (Rp 61,9 triliun).

Dalam jangka panjang, itu dirancang untuk memenuhi ambisi CEO SpaceX Elon Musk untuk menyebarkan cahaya kesadaran ke alam semesta, yaitu menjajah Mars. SpaceX mengatakan pihaknya memperkenalkan peningkatan pada mesin, metode baru untuk memisahkan dua tahap, dan perbaikan lainnya yang diharapkan dapat membuat misi ini berjalan lebih jauh dari yang pertama.

Ke depan, perusahaan juga perlu memecahkan kode pengisian bahan bakar di orbit, bagian penting dari arsitektur Artemis yang melibatkan penambahan propelan Starship saat berada di orbit.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement