REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pentagon secara diam-diam telah meningkatkan bantuan militer kepada Israel. Informasi yang didapat dari Bloomberg, Kamis (16/11/2023), menyebutkan bahwa Pentagon telah meningkatkan bantuan militernya kepada Israel, seperti rudal berpemandu laser, peluru 155 mm, dan perangkat penglihatan malam.
Surat kabar Israel, Haaretz, memberitakan bahwa Pentagon secara diam-diam telah meningkatkan bantuan militer kepada Israel, memenuhi permintaan. Di antaranya mencakup tambahan rudal berpemandu laser untuk armada helikopter Apache, peluru 155 mm. Termasuk perangkat penglihatan malam, amunisi penghancur bunker, dan kendaraan militer baru, seperti yang diuraikan dalam daftar internal Departemen Pertahanan.
Pasokan senjata ke Israel ini melampaui penyediaan amunisi iron dome dan bom pintar Boeing Co yang telah diketahui publik, demikian menurut Bloomberg. Pengiriman ini terus berlanjut bahkan ketika para pejabat di pemerintahan Biden semakin sering diduga menyarankan Israel untuk mengambil tindakan pencegahan, menghindari korban sipil di Jalur Gaza.
Senjata-senjata spesifik yang diminta oleh Israel dirinci dalam sebuah dokumen yang diberi label permintaan "Pemimpin Senior Israel". Dokumen bertanggal akhir Oktober ini beredar di dalam Pentagon.
Sesuai dengan dokumen yang dinilai oleh Bloomberg, senjata-senjata ini saat ini sedang dalam perjalanan. Setidaknya, Departemen Pertahanan AS secara aktif berusaha untuk memastikan ketersediaannya dari gudang-gudang yang terletak di AS dan Eropa.
Pada akhir Oktober, sebagai gambaran, jumlah tersebut menunjukkan pengiriman semua 36.000 butir amunisi meriam 30 mm, 1.800 amunisi bunker-buster M141 yang diminta, dan minimal 3.500 perangkat penglihatan malam.
Seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg, seorang juru bicara dari Pentagon menahan diri untuk tidak menjelaskan lebih lanjut. Namun, Departemen Pertahanan menyatakan dalam sebuah rilis bahwa mereka memanfaatkan berbagai saluran, termasuk stok internal dan saluran industri AS, untuk menjamin bahwa Israel memiliki sarana yang diperlukan untuk pertahanannya.
"Bantuan keamanan ini terus berdatangan hampir setiap hari," menurut pernyataan tersebut. Pernyataan itu menyebutkan bahwa Amerika Serikat dengan cepat memberikan amunisi berpemandu presisi, bom berdiameter kecil, peluru artileri 155mm, dan berbagai amunisi lainnya.
Para pengkritik berpendapat bahwa penyediaan peluru artileri dan amunisi lainnya dari AS telah memicu kekhawatiran di kalangan organisasi non-pemerintah. Mereka berpendapat bahwa pasokan ini telah memungkinkan Israel untuk melakukan kampanye pengeboman yang ekstensif, yang menyebabkan ribuan orang mati syahid, menurut otoritas kesehatan di Jalur Gaza.
Baca juga : Media AS Ungkap Kebohongan Israel Soal Klaim Aktivitas Militer Hamas di RS Al-Shifa