REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Rusia telah memuat rudal balistik antarbenua dengan hulu ledak hipersonik Avangard berkemampuan nuklir ke dalam silo peluncuran yang berada di wilayah selatan negara tersebut. Hal itu disiarkan saluran televisi Zvezda milik Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis (16/11/2023).
Dalam video yang ditayangkan Zvezda, tampak sebuah rudal balistik diangkut ke silo peluncuran yang berada di wilayah Orenburg, dekat Kazakhstan. Setelah diangkut, rudal tersebut secara perlahan-lahan diangkat ke posisi vertikal, kemudian diturunkan ke sebuah poros.
Zvezda tidak memberi penjelasan tentang alasan mengapa Rusia memuat rudal balistik antarbenua dengan hulu ledak Avangard. Presiden Rusia Vladimir Putin memperkenalkan teknologi Avangard pada akhir 2018. Dia mengatakan, Avangard dikembangkan sebagai respons atas pengembangan senjata generasi baru oleh Amerika Serikat (AS).
Putin tak dapat menutupi kebahagiannya setelah menyaksikan keberhasilan uji coba Avangard dari National Defence Control Centre pada Desember 2018. "Ini adalah momen besar dalam kehidupan angkatan bersenjata dan dalam kehidupan negara. Rusia telah mendapatkan jenis senjata strategis baru," katanya pada 26 Desember 2018 lalu.
"Mulai tahun depan, 2019, angkatan bersenjata Rusia akan mendapatkan sistem strategis antarbenua baru, Avangard," ujar Putin menambahkan kala itu. Rusia memasang rudal pertama yang dilengkapi Avangard pada tahun 2019 di fasilitas Orenburg.
Saat mendekati sasarannya, Avangard melepaskan diri dari roket dan dapat bermanuver tajam di luar lintasan roket. Ia mampu melesat dengan kecepatan hipersonik hingga 27 kali kecepatan suara atau sekitar 34 ribu kilometer per jam.
Sementara itu pada Juni lalu, Putin mengatakan, rudal balistik antarbenua generasi baru milik negaranya, yakni Sarmat, akan segera dikerahkan untuk tugas tempur. Sarmat mampu membawa lebih dari sepuluh hulu ledak nuklir.
Dalam pidatonya kepada lulusan baru akademi militer Rusia pada 21 Juni 2023 lalu, Putin menekankan pentingnya "tiga serangkai" kekuatan nuklir Rusia yang dapat diluncurkan dari darat, laut, atau udara. “Tugas terpenting di sini adalah pengembangan triad nuklir, yang merupakan jaminan utama keamanan militer Rusia dan stabilitas global,” katanya.
“Sudah sekitar setengah dari unit dan formasi Pasukan Rudal Strategis (Rusia) dilengkapi dengan sistem Yars terbaru, dan pasukan dilengkapi kembali dengan sistem rudal modern dengan hulu ledak hipersonik Avangard,” tambah Putin.
Dia kemudian menyinggung tentang peluncur rudal balistik Sarmat. “Peluncur Sarmat pertama akan ditempatkan dalam tugas tempur dalam waktu dekat,” ujar Putin.
Rudal Sarmat baru dirancang untuk melakukan serangan nuklir pada target ribuan mil jauhnya di AS atau Eropa. Namun penyebarannya berjalan lebih lambat dari yang direncanakan. Pada April 2022, Moskow sempat menyampaikan bahwa Sarmat rencananya dikerahkan pada musim gugur tahun lalu.