REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan pada Kamis (17/11/2023), bahwa tank-tank Israel mengepung Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza City. Tim ambulans rumah sakit itu pun tidak dapat menjangkau orang-orang yang terluka karena bentrokan yang intens.
Lembaga kemanusia itu mengatakan dalam sebuah pernyataan di Facebook, bahwa tank-tank mengepung Rumah Sakit Baptis Al-Ahli dan terjadi bentrokan hebat. “Tim ambulans Bulan Sabit Merah tidak dapat bergerak untuk menjangkau korban luka dan terluka," ujar keterangan dikutip dari Anadolu Agency.
Padahal fasilitas kesehatan itu merupakan satu-satunya rumah sakit yang masih berfungsi di Jalur Gaza. Direktur Operasi dan Darurat di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli Ahmad Al-Louh menyatakan pada Rabu (15/11/2023) , rumah sakit memberikan pertolongan pertama, dan orang yang terluka harus menunggu dalam antrian panjang untuk operasi medis.
Al-Louh mengatakan, dalam situasi saat ini, rumah sakit dan staf medisnya tidak dapat memberikan layanan kesehatan yang baik. Perpustakaan rumah sakit diubah menjadi ruang penerimaan pasien dan pembalut luka.
“Kita semua terpapar bahaya setiap hari dan setiap saat,” ujar Al-Louh.
Pada 17 Oktober, setidaknya 471 orang meninggal dan banyak yang terluka dalam serangan udara Israel di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli. Namun Israel menyangkal bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Israel justru menuduh roket pejuang Palestina yang salah sasaran sehingga menghantam rumah sakit itu. Namun berbagai macam bukti menunjukkan bahwa roket yang menghantam Rumah Sakit Baptis Al-Ahli berasal dari Israel.
Sebelum tindakan pengepungan terbaru di Baptis Al-Ahli , tank-tank Israel telah mengepung Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza City pada Senin (13/11/2023). Fasilitas kesehatan ini tidak dapat digunakan karena pengepungan Israel, kekurangan listrik, pasokan air, dan makanan.
Kantor media pemerintah di Gaza mengatakan, tentara Israel sejauh ini telah menargetkan 52 pusat kesehatan dan 55 ambulans di seluruh Gaza. Sementara 25 rumah sakit kehabisan layanan karena pengeboman atau kekurangan bahan bakar dan pasokan medis.
Baca juga : Media AS Ungkap Kebohongan Israel Soal Klaim Aktivitas Militer Hamas di RS Al-Shifa