REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia masih kehilangan kontak dengan tiga relawannya di Jalur Gaza, Palestina. Tiga relawan tersebut adalah Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi.
Republika pun mencoba menghubungi Fikri Rofiul Haq, tapi baik sambungan telepon maupun pesan singkat tidak dapat terhubung.
Menurut Manajer Operasional MER-C Rima Manzanaris, terakhir kali tim MER-C mendapatkan kabar dari relawannya adalah Sabtu (11/11/2023) pekan lalu. Hingga hari ini, Jumat (17/11/2023) tidak ada satu pun relawan yang bisa dihubungi.
“Terakhir kontak Sabtu pagi, sampai sekarang belum bisa dihubungi,” kata Rima kepada Republika.co.id, Jumat (17/11/2023).
Sebelumnya, kepada Republika.co.id, Rima mengatakan bahwa MER-C menerima kiriman video dari relawannya di Gaza pada Sabtu (11/11/2023) pagi, yang menggambarkan suasana di rumah sakit Indonesia sudah gelap gulita.
Tim teknis RS Indonesia berusaha mencoba menghidupkan genset yang kecil dari bahan bakar minyak goreng. “Cuma, apakah percobaan ini berhasil atau gimana. Nah, kami tanya lagi itu siang gak ada kabar, sampai malam gak ada kabar, hari Ahad kami tunggu kabar juga ya sampai sekarang itu sudah gak ada kabar lagi. Jadi, memang terakhir kami dapat kabar itu kondisi di RS itu sudah gelap," ujar Rima.
Rima berharap, hilangnya kontak dengan para relawan hanya karena kelangkaan listrik atau sinyal. MER-C juga telah menghubungi Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk mencari tahu relawannya dan kondisi RS Indonesia di Gaza.