REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah surat tertanda Osama bin Laden kembali hangat diperbincangkan oleh publik, terutama warga Amerika Serikat. Surat yang lebih dikenal dengan sebutan “letter to America” mulai menjadi bahan diskusi secara luas sejak Rabu (15/11/2023) malam dan kini viral hingga TikTok memblokir pembahasan tentang isu tersebut.
Pembahasan ini muncul ke permukaan di tengah serangan Israel yang membabi-buta ke Gaza sejak 7 Oktober. Publik pun menunjuk pada komentar Osama bin Laden mengenai Palestina.
Surat ini mengecam dukungan Amerika Serikat (AS) terhadap Israel dan menuduh negara itu membantu penindasan terhadap rakyat Palestina. Sosok yang terbunuh dalam operasi khusus AS di Pakistan pada 2011, juga mengecam intervensi AS di Afghanistan, Irak, Somalia, Kashmir, Chechnya, dan Lebanon.
Menurut data Google, minat tentang “letter to America” mulai meningkat minggu lalu, kemudian beberapa hari berikutnya menjadi banyak perbincangan dan pembahasan di Tiktok.
TikTok bukanlah satu-satunya tempat surat tersebut dibahas. Meskipun Instagram memblokir pencarian beberapa hashtag, beberapa video yang terkait dengan surat tersebut, termasuk yang mengkritiknya tetap dapat dilihat publik pada Kamis (16/11/2023).
Ketenaran yang muncul ini pun membuat The Guardian yang awalnya mengunggah secara keseluruhan surat terssebut sejak 24 November 2002 ini pun akhirnya menghapusnya. Saat laman yang memuat surat itu secara full dibuka, maka akan muncul keterangan dokumen telah dihapus. Perubahan ini dilakukan pada 15 November 2023 pukul 20.19 waktu setempat.
"Halaman ini sebelumnya menampilkan dokumen yang berisi, dalam terjemahan, teks lengkap “surat kepada rakyat Amerika” Osama bin Laden, yang diberitakan di Observer pada AHad 24 November 2002. Dokumen tersebut, yang diterbitkan di sini pada hari yang sama, telah dihapus pada 15 November 2023," tulis keterangan The Guardian.
Menurut keterangan media tersebut, transkrip yang dipublikasikan di situs The Guardian telah dibagikan secara luas di media sosial tanpa konteks lengkap. "Oleh karena itu kami memutuskan untuk menghapusnya dan mengarahkan pembaca ke artikel berita yang awalnya mengontekstualisasikannya," ujarnya.
Tapi teks surat lengkap itu pun masih bisa diakses melalui arsip tautan The Guardian yang masih tersimpan di Google.
Baca juga : Media AS Ungkap Kebohongan Israel Soal Klaim Aktivitas Militer Hamas di RS Al-Shifa