Jumat 17 Nov 2023 17:14 WIB

Kelaparan Meluas, Warga Gaza Butuh Bantuan Pangan Segera

Hanya 10 persen pasokan makanan yang berhasil masuk ke Gaza sejak invasi Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ilham Tirta
Anak-anak kecil yang tinggal di Jalur Gaza kondisinya memprihatinkan.
Foto: Reuters
Anak-anak kecil yang tinggal di Jalur Gaza kondisinya memprihatinkan.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengungkapkan, saat ini kelaparan telah meluas di Jalur Gaza. Sejak awal agresi Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, hanya sepuluh persen pasokan makanan yang berhasil masuk ke Gaza.

Kini, hampir seluruh penduduk di wilayah tersebut sangat membutuhkan bantuan pangan.

“Persediaan makanan dan air praktis tidak ada di Gaza, dan hanya sebagian kecil dari kebutuhan yang datang melalui perbatasan. Dengan semakin dekatnya musim dingin, tempat penampungan yang tidak aman dan penuh sesak, serta kurangnya air bersih, warga sipil menghadapi kemungkinan kelaparan,” kata Direktur Eksekutif WFP, Cindy McCain, dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA, Jumat (17/11/2023).

McCain menyoroti fakta bahwa hanya satu gerbang penyeberangan untuk masuk dan keluar Gaza saat ini, yakni Rafah di Mesir. Sementara beberapa gerbang penyeberangan lainnya di wilayah Israel ditutup. Menurut McCain, kondisi itu turut menghambat masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.