Jumat 17 Nov 2023 17:58 WIB

Jubir TKN Sebut Nomor Urut 2 Simbol Jalan Tengah Rangkul Semua Pihak

Prabowo ingin pesta demokrasi jadi kontestasi yang menggembirakan tanpa perpecahan.

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menunjukan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam pemilihan umum tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023). Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendapatkan nomor urut 1, Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapatkan nomor urut 2 dan Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendapatkan nomor urut 3.
Foto: Republika/Prayogi
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menunjukan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam pemilihan umum tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023). Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendapatkan nomor urut 1, Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapatkan nomor urut 2 dan Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendapatkan nomor urut 3.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budi Satrio Djiwandono menyebut nomor urut dua sebagai simbol 'jalan tengah'. Menurutnya, hal ini juga menjadi simbol yang tegak lurus pada komitmen pembangunan Indonesia.

Komandan Tim Bravo TKN Prabowo-Gibran ini mengatakan, pembangunan Indonesia saat ini sudah on the track menuju Indonesia Emas 2024. "Nomor urut dua ini pertanda baik untuk pasangan Prabowo-Gibran. Karena ini adalah simbol jalan tengah yang tepat untuk meneruskan pembangunan yang sudah on the track menuju Indonesia Emas 2024," ujar Budisantrio kepada media di Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Baca Juga

Budi menegaskan nomor urut dua ini pasangan Prabowo-Gibran menggambarkan paslon tengah yang tidak suka drama kanan-kiri. Selain itu, nomor urut dua juga sebagai simbol 'jalan tengah' yang dapat merangkul semua golongan.

Apalagi, kata dia, pihaknya ingin pesta demokrasi berlangsung dengan riang gembira tanpa ada perpecahan dan polarisasi seperti pada pemilu sebelumnya.

"Nah ini sangat tepat ya, apalagi nomor dua ini juga melambangkan keseimbangan dan keharmonisan. Itu yang dibutuhkan Indonesia saat ini," kata Budi.

Wakil Ketua Umum Gerindra ini mengaku selalu mengingat cita-cita besar capres Prabowo Subianto yang ingin menjadikan Indonesia bangsa besar yang kuat dan mandiri di atas kakinya sendiri. Sama seperti filosofi angka 2 yang melambangkan keseimbangan, Prabowo juga menjadi sosok perangkul semua kelompok untuk Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement