REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmat Dasuki menyatakan industri halal merupakan jawaban atas tantangan yang berkenaan dengan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
"Industri halal adalah jawaban dari persoalan ekonomi baru yang berkelanjutan dalam industrialisasi di Indonesia," kata Saiful dalam perhelatan H20 Halal World 2023 di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta, Jumat (17/11/2023) malam.
Saiful menyebutkan Indonesia memiliki pengalaman baik terkait industri halal. Di mana industri halal turut membantu memperbaiki keuangan Indonesia setelah dilanda pandemi Covid-19.
Indonesia, kata dia, memiliki potensi yang kuat dalam bidang industri halal. Penelitian pada 2022 membuktikan Indonesia memiliki keunggulan dalam berbagai industri halal seperti makanan dan minuman, kosmetik dan farmasi, serta pariwisata.
"Industri makanan dan minuman halal mampu menarik investasi hingga Rp 9 triliun, serta tenaga kerja hingga 1,1 juta orang," katanya.
Saiful juga menyebutkan terdapat penelitian yang mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara Muslim produsen produk halal terbesar kedua di dunia. Capaian tersebut, katanya, tidak lepas dari berbagai upaya pemerintah untuk dapat mendorong industri halal di Indonesia. Salah satunya, adalah dengan mempercepat proses sertifikasi produk halal, dari sebelumnya tiga bulan, menjadi paling lama 21 hari.
"Lainnya juga ada - sertifikasi halal self-declare, di mana pelaku usaha bisa menyatakan sendiri produk halal dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi," kata Saiful.
Hingga kini, tercatat sebanyak 3,14 juta produk telah tersertifikasi halal melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Saiful berharap angka tersebut dapat terus bertambah, dan dapat membantu memajukan ekonomi Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin juga turut mendorong upaya pemajuan industri halal di Indonesia.
"Kembangkan industri halal yang inklusif, universal, dan berkelanjutan. Hadirkan kemudahan, agar masyarakat aman dan nyaman mengonsumsi produk dan jasa berstandar halal," kata Wapres Ma'ruf.