REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rian Ernest, mengungkapkan, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden itu akan menyiapkan dana riset dan inovasi teknologi sebesar 1,5-2 persen dari anggaran ekonomi nasional. Rian mengatakan, dana riset yang ada saat ini memang terbilang kecil sehingga ada keterbatasan ketika hendak melakukan inovasi.
“Ke depannya, Pak Prabowo-Gibran untuk dorong talenta muda khususnya bidang teknologi akan disiapkan dana riset dan teknologi inovasi 1,5 sampai 2 persen dari kue ekonomi nasional,” ucap Rian dalam diskusi yang digelar oleh Total Politik dengan tajuk 'Mimpi Bonus Demografi: Talenta Muda Masih Bisa Cari Kerja?' di Jakarta, Sabtu (18/11/2023).
Rian menjelaskan, pihaknya mendengar kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut kurangnya dana yang digelontorkan untuk keperluan riset.
Dia mengakui hal itu memang terjadi dan menyebabkan adanya keterbatasan dalam mencari ide atau inovasi-inovasi baru di negara ini. Sebab itu, rencana pengalokasian dana riset dengan besaran 1,5 hingga 2 persen kue ekonomi nasional itu digulirkan.
“Ini semua memang nggak bisa saya jawab tahun berapa, termasuk makan siang gratis, kan nggak mungkin tiba-tiba seminggu langsung di nasional. Tapi itu langkah-langkah yang disiapkan untuk mendorong talenta muda dan pergerakan nasional,” terang dia.
Pada kesempatan terpisah, Rian menerangkan, pihaknya mencoba melanjutkan yang sudah baik dan menyempurnakan hal-hal yang belum baik dalam pemerintahan saat ini. Kurangnya dana riset dan inovasi, kata dia, bukan hanya dirasakan oleh pihak-pihak yang berpolitik saja, tetapi juga pihak-pihak di sektor swasta merasakan hal yang sama.
Di samping itu, Rian menerangkan, negara yang mau maju dimana pun di dunia pasti harus ada dana riset khusus. Sebab itu, pihaknya berharap langkah yang akan diambil oleh pasangan calon yang TKN usung dapat menjawab soal ketertinggalan bangsa ini di bidang teknologi jika dibandingkan dengan negara-negara mau lainnya.
“Ini mudah-mudahan nanti kita bisa 1,5 sampai 2 persen dari kue ekonomi nasional di lima tahun mendatang. Mudah-mudahan kalau ini terwujud, generasi muda kita yang sangat inovatif dan juga sudah terpapar ilmu riset, ilmu teknologi tinggi bisa berperan balik ke Indonesia, mengembangkan Indonesia,” jelas Rian.