Sabtu 18 Nov 2023 17:24 WIB

Aldi Mardian Mahasiswa BSI, Bagikan Pengalamannya Ikuti Program MBKM Kampus Mengajar

Program MBKM Kampus Mengajar latih mahasiswa public speaking di depan anak-anak

Aldi Mardian, salah satu mahasiswa Kampus digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Tasikmalaya. Setelah mengikuti pelantikan upacara wisuda ke-17 yang dilaksanakan di Ballroom Aquamarine, Hotel Aston Inn, Tasikmalaya, pada Selasa (14/11/2023), Aldi membagikan pengalamannya dalam mengikuti Program MBKM Kampus Mengajar.
Foto: dok UBSI
Aldi Mardian, salah satu mahasiswa Kampus digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Tasikmalaya. Setelah mengikuti pelantikan upacara wisuda ke-17 yang dilaksanakan di Ballroom Aquamarine, Hotel Aston Inn, Tasikmalaya, pada Selasa (14/11/2023), Aldi membagikan pengalamannya dalam mengikuti Program MBKM Kampus Mengajar.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kehadiran Program MBKM Kampus Mengajar membuat mahasiswa menjalani masa kuliahnya di luar kampus dengan memberikan dedikasinya dalam meningkatkan literasi dan numerasi di sekolah. Berbagai manfaat yang signifikan juga dirasakan oleh mahasiswa mulai dari pengalaman mengajar, eskplor adat dan budaya, hingga pengabdiannya kepada masyarakat.

Hal ini turut dirasakan oleh Aldi Mardian, salah satu mahasiswa Kampus digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Tasikmalaya. Setelah mengikuti pelantikan upacara wisuda ke-17 yang dilaksanakan di Ballroom Aquamarine, Hotel Aston Inn, Tasikmalaya, pada Selasa (14/11/2023), Aldi membagikan pengalamannya dalam mengikuti Program MBKM Kampus Mengajar.

Menurutnya, Kampus Mengajar merupakan dedikasi mengajar di sebuah sekolah dengan berfoksu untuk memajukan bidang pendidikan dalam pembelajaran literasi dan numerasi. Kampus Mengajar juga memberikan manfaat dalam mengembangkan potensi mengajar baik dalam bidang teknologi hingga cinta tanah air seperti Pancasila.   

“Selama mengikuti program Kampus Mengajar banyak memberikan manfaat tak hanya belajar bagaimana cara mengajar, kita juga harus bisa public speaking didepan anak-anak. Public speaking didepan anak-anak tentu saja berbeda dengan orang dewasa, atau teman sepantaran, butuh kesabaran ekstra untuk memahami kemauan anak-anak, dan perlu menjadi anak-anak agar informasi yang kita ingin sampaikan, benar-benar dicerna oleh mereka,” ujar Aldi ditemui usai pelantikan wisudanya, Selasa (14/11/23).  

Resmi menyandang gelar alumni Universitas BSI kampus Tasikmalaya, Aldi menuturkan selama 6 bulan mengikuti Kampus Mengajar, Ia harus mengabdikan dirinya untuk berfokus pada program literasi numerasi dan teknologi adaptasi di sekolah.   

“Setiap programnya itu, kita harus banyak berkoordinasi dengan sekolah. Salah satu program yang saya ambil yaitu bagaimana agar anak itu bisa belajar membaca secara baik. Mengakali hal itu, kita memberikan reward kepada anak-anak menjadi duta literasi agar mereka lebih rajin belajar membaca,” imbuhnya.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement