Sabtu 18 Nov 2023 17:38 WIB

Waketum Partai Garuda Minta Aiman Buktikan Tuduhannya

Jika tidak bisa dibuktikan, tuduhan Aiman hanya jadi fitnah.

Aiman Wicaksono. (Ilustrasi)
Foto: Youtube
Aiman Wicaksono. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi meminta Aiman Wicaksono membuktikan tuduhannya soal aparat hukum yang tidak netral dalam Pilpres 2024. Menurutnya, Aiman sudah tidak bisa berlindung dibalik label jurnalis dan kebebasan berbicara karena sudah bukan lagi jurnalis.

"Aiman sudh bukan jurnalis dan yang disampaikan Aiman adalah fitnah ketika tidak bisa membuktikan ucapannya," tutur Teddy dalam keterangan, Sabtu (18/11/2023).

Baca Juga

Menurutnya, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud juga harus berani bersikap dan tidak berlindung dibalik kebebasan berbicara untuk membela Aiman. Teddy mengatakan, berapapun tim hukum yang akan dikerahkan, tidak akan mengubah fakta bahwa Aiman harus membuktikan tuduhannya.

"Aiman harus membuktikan bahwa ada oknum polisi yang diperintah oleh komandan untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Itu saja," tegas Jubir Partai Garuda ini.

Teddy menilai saat ini kubu Ganjar-Mahfud sedang dilema. Sebab, jika dibiarkan, Aiman bisa mengaku berbicara sebagai TNP Ganjar-Mahfud, bukan sebagai pribadi. Namun, jika dibela, Aiman dinilai sulit membuktikan tuduhannya.

"Aiman bisa saja mengatakan sama seperti tuduhannya kepada polisi, bahwa dia hanya diperintah oleh pimpinan untuk bicara seperti ini, karena saat ini semua pimpinan juga bicara dan menyebarkan hal yang sama, yaitu menyebarkan isu ketidaknetralan aparat," tegas Teddy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement