REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, disebut supermarket bencana. Pasalnya, wilayah kabupaten dengan 47 kecamatan ini rawan terdampak berbagai macam bencana.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Sukabumi rawan banjir dan longsor. Selain itu, ada potensi terdampak bencana angin puting beliung, letusan gunung berapi, juga tsunami. “Hampir semua wilayah rawan bencana,” ujar Subkoordinator Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim, Sabtu (18/11/2023).
Saat musim hujan, di Kabupaten Sukabumi dinilai rawan bencana banjir dan longsor. Medi mengatakan, BPBD Kabupaten Sukabumi berupaya mendorong upaya mitigasi guna meminimalkan potensi bencana.
Masyarakat pun diharapkan dapat lebih waspada dan siaga menghadapi kemungkinan terjadinya bencana pada musim hujan. Jika terjadi hujan disertai angin kencang, misalnya, masyarakat diminta segera melapor kepada aparat desa ataupun BPBD.
Medi mengatakan, pada Rabu (25/10/2023) sudah digelar apel kesiapsiagaan bencana di lapangan Kantor BPBD Kabupaten Sukabumi di Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Apel diikuti sukarelawan dan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) se-Kabupaten Sukabumi.
Dengan apel tersebut, Medi mengatakan, diharapkan P2BK dan sukarelawan dalam kondisi siap menghadapi potensi bencana. Ketika terjadi bencana, diharapkan mereka bisa langsung memberikan bantuan terhadap warga terdampa.