REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Sedikitnya 32 jiwa yang terdiri atas 10 kepala keluarga (KK) terdampak kebakaran yang terjadi di lingkungan Dusun Plasan Jangglengan, Desa Dadapayam, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Sabtu (18/11) malam hingga Ahad (19/11) dini hari.
Akibatnya mereka harus mengungsi dan tinggal sementara di rumah saudara dan kerabat setelah musibah kebakaran yang terjadi di lingkungan RT 05/RW 07 Desa Dadapayam ini telah membuat bangunan rumah mereka ludes dan rata dengan tanah.
Kepala Dusun Plasan Jangglengan, Kasyadi mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran ini, tetapi sebanyak 13 bangunan b,aik rumah utama maupun dapur, ludes terbakar setelah diamuk ‘si jago merah’.
Ia menduga, sumber kebakaran ini berasal dari api lilin di salah satu rumah warga terdampak. Karena saat peristiwa kebakaran terjadi kondisi listrik PLN sedang padam dan warga menyalakan lilin untuk penerangan darurat.
“Kebetulan, antar bangunan rumah yang terbakar ini lokasinya memang saling berdekatan, sehingga api yang berkobar dengan cepat menyambar bangunan rumah yang lain,” ungkapnya, Ahad.
Upaya pemadaman baik scara manual maupun dukungan petugas serta armada pemadam kebakaran (damkar), lanjut Kasyadi, juga sempat terhambat karena akses masuk menuju lokasi permukiman yang terbakar ini relatif sempit.
Selain itu, lokasi belasan banguna rumah yang terbakar tersebut juga jauh dari lokasi pengambilan air. “Sehingga jumlah bangunan yang ikut terbakar terus bertambah hingga total mencapai 13 bangunan,” jelasnya.
Saat ini, masih ungkap Kasyadi, warga yang terdampak kebakaran ini untuk sementara harus mengungsi atau menginap di rumah saudara maupun kerabat yang dekat. Karena rumah mereka sudah rata dengan tanah.
Total ada 13 bangunan yang umumnya semi permanen milik 10 KK yang terdampak oleh peristiwa kebakaran di lingkungan ini. “Rumah tersebut selama ini dihuni oleh 32 jiwa,” ujar dia.
Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Anang Sukoco yang dikonfirmasi mengungkapkan, upaya untuk memadamkan api berlangsung hingga Ahad dinihari, sekitar pukul 01.30 WIB.
Upaya pemadaman ini mengerahkan enam unit armada damkar dari Kabupaten Semarang dan dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga. “Setelah api dikuasai, selanjutnya masih dilakukan pendinginan," katanya.
Berdasarkan data di lokasi, rumah warga yang terdampak masing-masing milik Catur Wahono yang dihuni empat jiwa, Didik Suparyo (empat jiwa), Sutarto (tiga jiwa), Nuri (tiga jiwa), Wiyono (lima jiwa), Widodo (tiga jiwa), Pujiyanto (lima jiwa) dan Sutarno (empat jiwa).
Selain itu juga rumah warga lain yang terdampak, masing-masing milik Sarini dan Ramelan. “Semuanya berada di lingkungan RT 05/RW 07 Dusun Plasan Jangglengan,” ungkap Anang Sukoco.
Atas peristiwa kebakaran ini, Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha, pada Ahad pagi langsung meninjau lokasi. Bupati juga menyerahkan bantuan untuk penanganan dan kebutuhan warga yang terdampak.
“Kami semua prihatin dengan kejadian kebakaran di permukiman warga ini dan semoga para korban diberikan kesabaran, ketabahan, dan kekuatan atas musibah yang sedang mereka hadapi,” ungkap bupati.
Pemkab Semarang, lanjutnya, akan membantu memenuhi kebutuhan warga terdampak dengan harapan pembangunan rumah warga yang terdampak kebakaran ini dapat segera dibangun kembali.
Tak lupa ia juga mengimbau kepada warganya agar senantiasa mewaspadai potensi bencana kebakaran. “Karena musim kemarau ekstrim ini belum berlalu dan masih rentan memicu kebakaran,” tegasnya.