REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Sejumlah wilayah di Kabupaten Ciamis masih mengalami kekeringan hingga Ahad (19/11/2023). Hujan yang mengguyur sejumlah wilayah Kabupaten Ciamis belum mengatasi bencana kekeringan yang terjadi di daerah itu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis Memet Hikmat mengakui, dalam beberapa hari terakhi sejumlah wilayah di Kabupaten Ciamis telah turun hujan. Namun, hujan yang turun dinilai belum sepenuhnya mengatasi kekeringan.
"Kami masih melakukan distribusi air bersih," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Ahad (19/11/2023).
Menurut dia, hingga saat ini BPBD Kabupaten Ciamis telah mendistribusikan sekitar 1,6 juta liter air bersih untuk mengatasi bencana kekeringan. Air bersih itu disalurkan ke 20 kecamatan terdampak kekeringan di Kabupaten Ciamis.
"Hujan yang terjadi belum mengatasi kekeringan secara keseluruhan. Masih belum merata," ujar Memet.
Ia menambahkan, hujan di Kabupaten Ciamis juga diklaim belum berdampak bencana hidrometeorologi. Sejauh ini, pihaknya disebut belum menerima laporan bencana signifikan akibat hujan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Sementara itu, jajaran Polsek Cijeungjing juga masih melakukan distribusi air kepada warga masyarakat yang krisis air di wilayah Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, pada Ahad siang. Ps Kapolsek Cijeungjing Iptu Baehaki mengatakan, lokasi yang di distribusikan itu daerah yang secara profiling membutuhkan sarana air bersih.
"Kegiatan ini bekerja sama dengan desa Karangkamulyan. Kami secara rutin menyalurkan air bersih kepada warga masyarakat yang kekurangan dan membutuhkan air bersih," kata Baehaki.
Menurut dia, meski sudah terjadi hujan, tapi masih ada sebagian wilayah yang masih kesulitan sarana air bersih. Ada beberapa lokasi yang secara mandiri kondisi kekeringan tidak terlalu fatal.
"Jadi sasaran-sasaran kami yang memang kondisinya cukup memperihatinkan. Secara kontinu sampai musim penghujan datang atau sarana air bersih sudah mudah didapatkan oleh masyarakat," kata dia.
Ia juga berpesan kepada masyarakat apabila membutuhkan sarana air bersih karena sumur mengalami kekeringan untuk melapor. Laporan itu bisa dilakukan kepada desa, polsek, maupun koramil setempat. "Kami akan bersama sama bergerak," ujar dia.