REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) menekankan pentingnya keberadaan Rumah Produksi Bersama (Factory Sharing) dan Rumah Kemasan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kedua program itu dinilai dapat meningkatkan kapasitas serta kualitas produk UMKM.
“Jika kualitas produk meningkat, begitu juga dengan kemasan produknya, maka pemasaran bisa semakin diperluas lagi," ujar Sekretaris Kemenkop Arif Rahman Hakim dalam keterangan resmi, Ahad (19/11/2023).
Ia menambahkan, Rumah Kemasan produk UMKM di Garut pun sudah bisa dimanfaatkan. Pelaku UMKM di Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya, kata dia, tidak perlu jauh-jauh lagi ke Bandung guna mengemas produknya. Itu karena, sambungnya, perlengkapan fasilitas kemasan yang dimiliki sudah terbaik.
Baginya, itu menjadi penting agar pelaku UMKM dapat membuat kemasan produk menarik, karena konsumen memiliki ketertarikan tinggi terhadap visual suatu barang. Selain Rumah Kemasan, jelas dia, Kemenkop juga sedang membuat program Rumah Produksi Bersama agar kualitas produk pelaku UMKM bisa lebih baik dan biaya produksi dapat ditekan, meski skala usahanya masih kecil.
"Di Kabupaten Garut sudah dalam proses pembangunannya untuk industri kulit. Mudah-mudahan pertengahan Desember ini sudah bisa beroperasi," tuturnya.
Arif berharap, beragam produk unggulan Garut, khususnya kerajinan kulit, bisa diproduksi di Rumah Produksi Bersama. Perlu diketahui di sana ada kerajinan kulit, jaket kulit, topi, sepatu, dan sebagainya.
Dirinya melanjutkan, Kabupaten Garut sudah berkontribusi dalam pengembangan UMKM melalui produk seperti kopi, kerajinan kulit, anyaman bambu, dodol, akar wangi, serta wisata geopark. Bahkan, kecamatan Limbangan memiliki produk berpotensi global yaitu produk briket.
"Oleh sebab itu, pengembangan UMKM menjadi agenda prioritas pemerintah ke depan. Tujuannya agar berperan lebih strategis lagi dalam perekonomian nasional," kata Arif.