REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Para Kiai, Ulama dan Masyayikh menyampaikan aspirasinya kepada Calon Presiden Ganjar Pranowo untuk kemajuan umat di masa mendatang.
Hal itu disampaikan mereka saat silahturahmi Masyayikh bersamaan dengan kegiatan Pertemuan Badal Thoriqoh Qodiriyah Wan Naqsabandiyah yang diasuh oleh KH Achmad Chalwani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Aspirasi tersebut disampaikan mereka kepada Pengasuh Pesantren Al-Anwar 4, Sarang, Kabupaten Rembang KH Taj Yasin Maimoen Zubair, selaku perwakilan dari Ganjar Pranowo.
Taj Yasin mengatakan, dalam pertemuan dengan Kiai, Ulama dan Masyayikh, mereka menyampaikan harapan dirinya apakah program terkait kemaslahatan umat di Jawa Tengah, akan dibawa ke program nasional bilamana terpilih menjadi Presiden di 2024.
“Banyak yang mempertanyakan, apakah program-program selama ini diprioritaskan Mas Ganjar di 10 tahun memimpin Jawa Tengah itu bisa dibawa ke pemerintah nasional,” kata Taj Yasin atau akrab disapa Gus Yasin.
Ada beberapa program yang selama ini digulirkan di Jateng oleh Ganjar Pranowo dan disukai oleh masyarakat. Salah satunya terkait program insentif guru keagamaan yang menjadi perhatian dari para Kiai, Ulama dan Masyayikh.
Itu karena melalui program tersebut, ratusan ribu guru ngaji informal diangkat kesejahterannya melalui insentif Rp 1,2 juta per tahun.
“Kebanyakan yang ingin dibawa adalah insentif guru yakni perhatian kepada guru agama ini pertama. Kedua tentu yang dikampanyekan kalangan pondok pesantren, yaitu ada dana yang memang sudah dipastikannya untuk dialokasikan ke ponpes, madrasah, sekolah keagamaan dan ini yang harus dipilirkan. Karena ini pemerintahan tidak bisa dilepas dengan agama,” kata Gus Yasin.
Kepada para Kiai, Ulama dan Masyayikh, Taj Yasin menyampaikan bilamana program yang baik di Jawa Tengah ini semaksimal mungkin akan dibawa ke pemerintah nasional. Apalagi, jika program itu memang memberikan kemaslahatan bagi umat.
“Alhamdulillah sudah saya menyampaikan kepada beliau, bahwa program yang baik di Jawa Tengah ini semaksimal mungkin kita bawa ke pemerintah tingkat nasional, artinya hal itu bisa dilakukan di semua provinsi yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Menurut Gus Yasin, para Kiai, Ulama dan Masyayikh optimis Ganjar Pranowo bisa membawa Indonesia lebih maju lagi dan program-programnya sesuai dengan keinginan umat.
Sementara, Pengasuh Ponpes Al Hikmah Sleman, KH Agus Masruri menyambut baik atas rencana Ganjar yang selalu memperhatikan kalangan ulama, kiai dan pondok pesantren.
“Itu bagi saya sangat krusial penting sekali program seperti itu wajib kita back up agar betul-betul terlaksana,” kata KH Agus.
Senada, Pengasuh Pondok Pesantren Al Asy’ariah Wonosobo, KH Atho’illah Asy’ari meyakini bilamana Ganjar Pranowo adalah sosok pemimpin yang selalu mengutamakan program kemasalahatan umat.
Karenanya dia berharap program insentif guru keagamaan yang diangkat kesejahterannya melalui insentif Rp 1,2 juta per tahun, bisa dibawa ke program nasional.
“Karena itu mewakili dari keinginan masyarakat dan dunia pesantren. Ketika dunia masyarakat kecil yang berharap mendapatkan seorang pemimpin yang mempunyai watak sikap dan rendah hati, kemudian merakyat dan mampu ngemong semuanya,” ungkap KH Atho’illah Asy’ari.
Adapun seperti dinukil dari Antara, salah satu program Ganjar di Jateng yang mendapat perhatian Imam Suhadi adalah insentif guru keagamaan. Melalui program tersebut, ratusan ribu guru ngaji informal diangkat kesejahterannya melalui insentif Rp 1,2 juta per tahun.