Ahad 19 Nov 2023 23:55 WIB

Transformasi Pos Indonesia, Kini Dukung Sinergi Sektor Logistik

POS IND mengusung semangat kolaborasi, integrasi, dan visi untuk membangun sinergi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Logo Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ilustrasi.
Foto: ANTARA /Aprillio Akbar
Logo Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pos Indonesia meresmikan merek dan logo baru POS IND yang merupakan singkatan dari Pos Indonesia Integrated National Disribution di Pos Bloc Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (16/11/2023) lalu. POS IND mengusung semangat kolaborasi, integrasi, dan visi untuk membangun sinergi logistik sebagai tulang punggung ekonomi negara. 

Kehadiran POS IND diyakini akan mendorong perubahan serta membangun masa depan sektor logistik yang lebih baik bagi Indonesia. Peresmian merek dan logo POS IND ditandai dengan pemutaran video yang disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. 

Baca Juga

“Semangat yang diusung yaitu Together to Accelerate, tagline ini menggambarkan semangat kolaborasi POS IND dengan berbagai perusahaan logistik untuk berfokus pada percepatan perkembangan dan kemajuan sektor logistik nasional,” ungkap Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Peresmian logo dan branding baru ini merupakan penegasan atas napas baru transformasi menuju BUMN logistik sesuai dengan arahan dari pemerintah melalui Kementerian BUMN. 

Lahirnya POS IND merupakan wujud langkah transformatif dan awal babak baru dalam sejarah panjang industri pos di Indonesia. Tak hanya menjadi penyedia layanan, POS IND memiliki semangat baru guna mempercepat kemajuan logistik di Indonesia. 

Direktur Utama POS IND Faizal R Djoemadi menjelaskan bahwa peresmian merek dan logo merupakan gambaran menuju BUMN logistik yang modern, dapat bersaing secara global serta merupakan bentuk nyata atas dukungan perusahaan terhadap peningkatan ekonomi nasional. 

“Transformasi menuju perusahaan logistik akan mengubah dari segi landscape portfolio pendapatan logistik yang saat ini masih sekitar 17 persen, diharapkan dapat meningkat signifikan hingga menjadi sumber pendapatan utama bagi POS IND Group melalui berbagai inisiatif yang akan dijalankan,” kata dia.

Faizal memastikan bisnis non-logistik seperti kurir, jasa keuangan, dan lainnya akan tetap berjalan sesuai dengan target serta inisiatif yang akan dijalankan pada setiap segmen. Beberapa pertimbangan yang melandasi perubahan merek dan logo di antaranya adanya perubahan lingkup bisnis. Terminologi pos kurang memiliki makna yang kuat sebagai representasi dari industri logistik, karena istilah pos merupakan salah satu bagian dari industri logistik. 

Selanjutnya, citra nama yang cenderung tua, karena persepsi masyarakat terhadap Pos Indonesia cenderung tua dan lamban berdasarkan riset yang dilakukan. Selain itu pelafalan nama yang terlalu panjang memiliki resiko pelafalan yang susah dan tidak mudah diingat. 

Dengan diresmikannya merek dan logo POS IND, maka logo Burung Merpati Pos Indonesia dinyatakan tidak berlaku. Proses peralihan logo akan dilakukan secara bertahap.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement