Senin 20 Nov 2023 09:30 WIB

Istri Mantan Presiden AS Jimmy Carter Meninggal Dunia

Sosok Rosalynn Carter dikenal gencar mengkampanyekan masalah kesehatan mental.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
FILE - Mantan presiden AS Jimmy Carter dan istrinya Rosalynn Carter.
Foto: AP Photo/John Bazemore, Pool, File
FILE - Mantan presiden AS Jimmy Carter dan istrinya Rosalynn Carter.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan ibu negara Amerika Serikat (AS) Rosalynn Carter meninggal dunia pada usia 96 tahun, Ahad (19/11/2023). Dia dikenal sebagai sosok yang tanpa kenal lelah mempromosikan masalah kesehatan mental.

Menurut keterangan organisasi nirlaba yang didirikan oleh Jimmy Carter dan istri Carter Center, Rosalynn dalam beberapa hari terakhir memasuki perawatan rumah sakit di rumahnya di Plains, Georgia. Dia meninggal dunia bersama keluarganya di sisinya.

Baca Juga

“Rosalynn adalah mitra setara saya dalam segala hal yang pernah saya capai. Dia memberi saya bimbingan dan dorongan yang bijaksana ketika saya membutuhkannya. Selama Rosalynn ada di dunia ini, saya selalu tahu seseorang mencintai dan mendukung saya," kata mantan presiden itu dalam pernyataannya.

Jimmy menjabat sebagai presiden dari 1977 hingga 1981. Dia dan istrinya adalah pasangan presiden AS yang paling lama menikah, dengan awal menikah pada 1946 ketika dia berusia 21 dan istrinya berusia 18 tahun.

Setelah masa jabatan sebagai presiden berakhir, sosok dari partai Demokrat itu telah menikmati kehidupan pasca-Gedung Putih lebih banyak dibandingkan presiden mana pun sebelumnya. Jimmy memainkan peran penting selama tahun-tahun tersebut, termasuk sebagai bagian dari Carter Center dan badan amal Habitat for Humanity.

Keluarga Carter pada Mei mengungkapkan, bahwa Rosalynn menderita demensia tetapi terus tinggal di rumah. Sedangkan Jimmy yang berusia 99 tahun berada dalam perawatan rumah sakit setelah pada Februari memutuskan untuk menolak intervensi medis tambahan.

Rosalynn dipandang sebagai orang yang sederhana dan pendiam sebelum datang ke Washington pada 1977. Namun dia berkembang menjadi pembicara, juru kampanye, dan aktivis yang fasih.

Kecintaan Rosalynn yang mendalam terhadap orang-orang yang sakit mental melampaui masa jabatannya di Gedung Putih. Perhatian itu bukan karena hubungan pribadi tetapi karena perasaan yang kuat bahwa advokasi diperlukan.

Sebelum suami Rosalynn terpilih sebagai presiden pada 1976, dia tidak dikenal di luar Georgia, tempat dia pernah menjadi petani kacang tanah yang kemudian menjadi gubernur. Dia kalah dalam pemilihan umum  1980 dari Ronald Reagan, mantan gubernur California dari Partai Republik dan aktor Hollywood.

Sedangkan di Washington, keluarga Carter adalah sebuah tim dan presiden menyebut istrinya sebagai perpanjangan tangan dan penasihat terdekatnya. Dia sering diundang sebagai pengamat pada rapat kabinet dan diskusi strategi politik. Dalam wawancara 1978 dengan editor majalah, Jimmy mengatakan dia berbagi hampir segalanya dengan istrinya kecuali materi rahasia.

“Saya pikir dia memahami kesadaran masyarakat Amerika dan sikap mereka mungkin lebih baik daripada saya,” kata Jimmy.

Rosalynn juga dikirim dalam misi resmi penting ke Amerika Latin dan merupakan bagian dari kampanye yang gagal untuk meratifikasi Amandemen Persamaan Hak pada Konstitusi AS. Upaya ini untuk memastikan perlakuan yang sama terhadap perempuan di bawah hukum.

Krisis penyanderaan di Iran, saat diplomat AS dan pihak lain ditawan di Teheran setelah revolusi Islam, terjadi ketika Jimmy mencalonkan diri untuk dipilih kembali sebagai presiden. Krisis ini berkontribusi pada jatuhnya jabatan kepresidenannya karena dia menahan diri untuk tidak berkampanye sambil mencoba menyelesaikan kebuntuan tersebut.

Selama itu, Rosalynn berupaya mendukung suaminya dengan berbicara di 112 kota di 34 negara bagian selama tur 44 hari. Pidato dan keterlibatannya di hadapan massa dianggap membantu Jimmy mengalahkan penantangnya dari Partai Demokrat Ted Kennedy pada pemilihan pendahuluan 1980, meskipun dia kemudian kalah telak dari Reagan.

Presiden Joe Biden yang menjabat di Senat pada masa kepresidenan Jimmy dan ibu negara Jill Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa Rosalynn menjalani jalannya sendiri, menginspirasi bangsa,dan dunia dalam perjalanannya.

“Dia adalah seorang pejuang persamaan hak dan kesempatan bagi perempuan dan anak perempuan, seorang advokat untuk kesehatan mental dan kesejahteraan bagi setiap orang, dan seorang pendukung pengasuh anak-anak kita, orang-orang terkasih yang lanjut usia, dan orang-orang dengan disabilitas yang sering kali tidak terlihat dan tidak diberi kompensasi,” ujar pernyataan itu.

Mantan presiden Bill Clinton, George W Bush, Barack Obama dan Donald Trump juga memuji sosok Rosalynn.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement