Senin 20 Nov 2023 14:32 WIB

Setelah 44 Hari Hilang, Penderes Nira Ditemukan Meninggal Dunia

Jenazah Suwardi ditemukan oleh dua orang pemikat burung.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Jenazah (ilustrasi).
Foto: Antara/ca
Jenazah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Setelah sempat dilaporkan hilang dan dan tidak ditemukan dalam operasi pencarian tim SAR Gabungan, Suwardi (65), warga Dusun Ngaglik, Desa Nyatnyono, Kecamatan ungaran Barat, Kabupaten Semarang ditemukan oleh dua orang pemikat burung.

Namun, pada hari ke-44 sejak dinyatakan belum kembali ke rumah, penderes nira tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di dasar jurang, di sekitar hutan pinus wilayah Dusun Ngipik, Des Nyatnyono.

Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra yang dikonfirmasi mengatakan, jenazah Suwardi ditemukan oleh dua orang pemikat burung, warga Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, pada Ahad (19/11) sekitar pukul 11.00 WIB.

Sebelumnya, warga yang setiap hari beraktivitas menderes nira dan mencari kopi yang telah dimakan musang (luwak) di lereng gunung Ungaran ini dilaporkan belum kembali ke rumah sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Yang bersangkutan sempat dinyatakan hilang dan menjadi survivor pada upaya pencarian oleh Tim SAR gabungan selama hampir 10 hari. "Pada hari ke-44, Ahad kemarin, ditemukan oleh warga yang hendak memikat burung," katanya, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Seni (20/11/2023).

Setelah menerima laporan penemuan jenazah tersebut, Oka melanjutkan, tim INAFIS Polres Semarang diturunkan untuk melakukan proses identifikasi jenazah di lokasi penemuan jenazah.

Selanjutnya, polisi dan para relawan dan SAR Kabupaten Semarang melakukan proses evakuasi dari lokasi penemuan ke rumah duka jenazah. "Proses identifikasi dan evakuasi selesai pukul Ahad sore sekitar pukul 17.00 WIB," ujarnya.

Kapolsek Ungaran, AKP Giri Nurwantono menambahkan, penemuan jenazah Suwardi bemula saat dua orang pemikat burung, Fahrul (41) dan Andi (28) menemukan botol minuman yang masih berisi air, di bibir jurang sekitar hutan pinus petak 10-1 RPH Gempol, Desa Nyantnyono.

Tak jauh dari penemuan botol miniman ini, keduanya juga menemukan sebuah bendo, sandal jepit serta karung plastik. Karena penasaran dengan pemilik barang tersebut, keduanya mencoba menuruni jurang.

"Kedua saksi ingat, sebelumnya ada warga Nyatnyono yang hilang dan belum ditemukan beberapa waktu lalu, kemudian keduanya menyisir jurang dengan kedalaman kurang lebih 150 meter hingga akhirnya melihat jenazah," katanya.

Setelah sempat mengabadikan posisi jenazah, lanjut kapolsek, keduanya lalu menghubungi warga dan perangkat Desa Nyatnyono dan diteruskan ke petugas Bhabinkamtibmas desa setempat.

Sekitar pukul 13.00 WIB jenazah proses identifikasi dan evakusasi jenazah dilakukan dengan melibatkan personel Polsek Ungaran dan Polres Semarang, Basarnas, BPBD dan PMI Kabupaten Semarang beserta warga.

Pihak keluarga yang hadir dalam proses evakuasi juga memastikan jenazah yang ditemukan adalah Suwardi, yang hilang sejak 7 Oktober 2023 silam. Hal ini diperkuat dari pakaian yang dikenakan, serta barang-barang yang ditemukan, seperti botol minuman dan sandal jepit.

"Pakaian yang masih melekat serta barang-barang temuan di lokasi merupakan pakaian yang dikenakan dan dibawa Suwardi terakhir kali sebelum dinyatakan hilang di hutan," ujar Giri.

Atas permintaan keluarga yang jenazah tidak dilakukan autopsi dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman. "Pihak keluarga kemudian menandatangani surat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi dan jenazah langsung dimakamkan oleh pihak keluarga,” kata kapolsek.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement