Senin 20 Nov 2023 17:29 WIB

Brigade Al-Qassam Bunuh Pasukan Israel dan Hancurkan 29 Kendaraan Militer

Brigade Al Qassam membunuh dan melukai pasukan zionis yang bersembunyi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Brigade Al-Qassam, pada Ahad (19/11/2023) malam mengatakan, mereka telah membunuh sejumlah tentara Israel dan menghancurkan 29 kendaraan militer Israel
Foto: Lebanon Israel Palestinians
Brigade Al-Qassam, pada Ahad (19/11/2023) malam mengatakan, mereka telah membunuh sejumlah tentara Israel dan menghancurkan 29 kendaraan militer Israel

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sayap militer kelompok perlawanan Palestina, Hamas,  Brigade Al-Qassam, pada Ahad (19/11/2023) malam mengatakan, mereka telah membunuh sejumlah tentara Israel dan menghancurkan 29 kendaraan militer Israel di beberapa wilayah di Jalur Gaza. Dalam sebuah pernyataan di Telegram, Brigade Al-Qassam mengatakan, para pejuangnya pada Ahad membunuh dan melukai pasukan Zionis yang bersembunyi di dalam sebuah bangunan di Juhor ad-Dik, sebuah lingkungan di Kota Gaza.

Pejuang Al-Qassam menargetkan pasukan Zionis dengan dua TBG anti-benteng dan anti-individu, serta tembakan peluru. Sementara pasukan Israel menyerang pejuang al-Qassam dengan senapan mesin.

Baca Juga

“29 kendaraan Zionis hancur seluruhnya atau sebagian di seluruh wilayah serangan ke Jalur Gaza," ujar pernyataan Brigade Al-Qassam, dilaporkan Anadolu Agency, Senin (20/11/2023).

Dalam pernyataan lain pada Ahad malam, Brigade Al-Qassam menyatakan bahwa mereka menargetkan kendaraan Israel di Gaza selatan dengan roket. Mereka menargetkan pangkalan militer Tzeelim di Gurun Negev dengan serangan roket. Sebelumnya Brigade Al-Qassam mengatakan, mereka membunuh enam tentara Israel di lingkungan Juhor ad-Dik di tenggara Kota Gaza.

Sejak Israel mulai membombardir Gaza pada 7 Oktober, setidaknya 13.000 warga Palestina telah terbunuh, termasuk lebih dari 9.000 wanita dan anak-anak. Sementara lebih dari 30.000 lainnya terluka.

Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat yang tiada henti dari Israel terhadap Gaza. Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, serta mengurangi pasokan bantuan.

Sementara itu, kelompok Hizbullah di Lebanon pada Senin mengatakan, mereka telah menembakkan rudal anti-tank ke kamp militer Biranit di Israel utara. Dalam sebuah pernyataan, kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka menargetkan kamp tersebut sebanyak dua kali untuk mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Sejauh ini tidak ada korban luka yang dilaporkan. Tentara Israel mengatakan, pihaknya menanggapi rudal anti-tank yang ditembakkan dari Lebanon.

Kantor berita resmi Lebanon, NNA, melaporkan penembakan artileri Israel di sekitar kota Naqoura dan Gunung Labouneh di Lebanon selatan. Ketegangan berkobar di sepanjang perbatasan antara Israel dan Lebanon di tengah baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah sejak perang meletus di Gaza. Ini bentrokan paling mematikan sejak kedua belah pihak terlibat perang skala penuh pada 2006.

Doctors Without Borders (MSF) pada Ahad (19/11/2023) malam menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza untuk mencegah pertumpahan darah berkelanjutan. “Kami menegaskan kembali seruan kami untuk melakukan gencatan senjata, lebih dari sebelumnya, untuk menghentikan pertumpahan darah yang terjadi,” kata organisasi internasional yang berbasis di Prancis itu dalam sebuah pernyataan di platform X.

LSM tersebut mengatakan, setelah serangan udara Israel pada Sabtu (18/11/2023), sekitar setengah mil dari Rumah Sakit Nasser di Khan Younis tempat tim MSF bekerja, 122 pasien tiba di rumah sakit dalam beberapa menit. MSF mengatakan 70 orang meninggal dalam serangan itu.

“Di unit luka bakar, ahli bedah melakukan sekitar 10 operasi luka bakar setiap hari.  Namun rumah sakit ini dipenuhi ratusan pasien luka bakar yang menunggu untuk dioperasi,” kata MSF. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement