Senin 20 Nov 2023 17:34 WIB

Cerita Anak Korban Kecelakaan Elf: Sebelum Pergi, Mama Pamit ke Keluarga

Anak Korban Kecelakaan Elf Lumajang merasa kehilangan dengan kematian mamanya.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Bilal Ramadhan
Kondisi mini bus bernomor polisi N 7646 T yang tertabrak kereta api (KA) Probowangi. Anak Korban Kecelakaan Elf Lumajang merasa kehilangan dengan kematian mamanya.
Foto: ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Kondisi mini bus bernomor polisi N 7646 T yang tertabrak kereta api (KA) Probowangi. Anak Korban Kecelakaan Elf Lumajang merasa kehilangan dengan kematian mamanya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Maria Anna (58) warga Banyu Urip Wetan, Surabaya, menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan KA Probowangi vs mobil elf di jalur Klakah Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (19/11/23) malam. Dalam kecelakaan nahas tersebut, 11 orang dinyatakan meninggal dunia dan 4 orang lainnya mengalami luka berat.

Anak pertama dari Anna, Rizal menjelaskan, sang ibu sebelumnya berpamitan untuk pergi liburan ke Banyuwangi bersama teman-teman SMA-nya. Keluarga pun tidak keberatan dan mempersilahkan yang bersangkutan pergi berlibur.

Baca Juga

"Sebelum berangkat, mama pamit ke keluarga, ke saya juga, dalam rangka akan liburan, healing, rekreasi, bareng teman-teman SMA," kata Rizal, Senin (20/11/2023).

Rizal pun mengaku sangat terkejut begitu mendengar sang ibu menjadi salah satu korban dalam kecelakaan maut tersebut. Ia juga mengaku sangat kehilangan sosok ibu yang sangat penyayang terhadap keluarga, sabar, dan baik. Ia juga menyebut ibunya sebagai sosok ibu tangguh, serta pekerja keras.

Rizal menjelaskan, sebelum pergi, Anna sangat menginginkan membeli komputer sebagai penunjang jualan perabotan dapur. Anna, kata Rizal, menginginkan komputer baru untuk mempermudahnya dalam melakukan pembukuan.

"Mama sebelumnya sempat bilang, ingin beli komputer untuk edit dan nyetok barang dagangan. Katanya sudah capek melakukan pembukuan manual," ujar Rizal.

Salah seorang sahabat Anna, Yayak pun merasa sangat kehilangan sosok sahabat yang baik, yang dikenalnya sejak masih duduk di bangku SMP. Tidak hanya dekat, kata Yayak, Anna bahkan merupakan teman sebangku saat itu.

"Kami merasa sangat kehilangan, Anna sangat dekat dengan saya di SMP. Bahkan satu bangku sekolah dan satu kamar dengan saya," kata Yayak.

Yayak menjelaskan, Anna merupakan sosok sahabat paling pengertian. Ia juga mengenal Anna sebagai sosok periang dan sangat suka pergi liburan. Ia bahkan baru saja liburan bersama ke Kota Bandung.

"Dia sangat baik dan saya merasa kehilangan. Di bulan kemaren kita rekreasi bersama ke Bandung," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement