REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dunia berduka akibat warga tak berdosa yang kebanyakan adalah anak dan sipil wafat di Gaza Palestina. Mereka adalah korban agresi militer Israel yang membabi buta menyerang Palestina dengan kekuatan militernya.
Berdasarkan catatan yang ada, terdapat lebih dari 11 ribu orang wafat dalam insiden tersebut. Sementara itu, Israel terus bersikeras melanjutkan serangan militer ke Palestina, meski dunia berteriak mengecamnya.
Merespons situasi krisis kemanusiaan tersebut, Lazis Assalam Fil Alamin (ASFA), menghimpun donasi sebesar Rp 200 juta. Uang sebanyak itu dititipkan kepada Badan Amil Zakat Nasional yang diwakili Ketua, Prof KH Noor Achmad, yang secara simbolis diserahkan Sekretaris Lazis ASFA M Adil Triansyah di Jakarta pada Senin (20/11/2023)
Penyerahan tersebut disaksikan langsung oleh Pengurus Lazis ASFA, Buyung Wijaya Kusuma, dan dua anggota divisi tasarruf, Zulfikar G. Priyangga dan Jhonaedi. Juga sejumlah pengurus Baznas: Fitriansyah Agus Setiawan, Direktur Penguatan Pengumpulan, Mohan, Kepala Divisi UPZ, dan Abdul Kahfi, Kepala Divisi Pengumpulan LAZ.
Dalam sambutannya, Adil berharap bantuan tersebut sampai dan tersalurkan dengan mudah serta dapat memberi manfaat bagi warga Gaza Palestina. Ia juga mendo’akan “Semoga warga Gaza, Palestina bisa bangkit kembali” demikian disampaikannya kepada para hadirin.
Noor Achmad dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Lazis ASFA yang telah mempercayakan penyaluran bantuannya ke Gaza, Palestina melalui Baznas. “Lazis ASFA merupakan lembaga ZIS nasional terpesat perkembangannya” ujarnya.
Pengumpulan bantuan ini merupakan kali ketiga setelah bantuan sebelumnya yang terkumpul dilepas oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 4 November, tahap I dan 20 November tahap II.
Rencananya, bantuan tersebut, termasuk yang dititipkan ASFA, akan disalurkan langsung ke Gaza. Nantinya tim Baznas akan mendistribusikan berbagai bantuan yang diperlukan untuk mengurangi penderitaan warga Palestina.
Hingga saat ini, tentara Zionis Israel belum menghentikan serangannya yang membabi buta kepada Hamas. Namun sayangnya, serangan tersebut justru banyak menargetkan warga sipil terutama perempuan dan anak kecil sehingga menjadi korban terbanyak dalam serangan tersebut.