Senin 20 Nov 2023 19:11 WIB

Tak Perlu Takut Cek Diabetes Sejak Dini, Apa Saja Manfaatnya?

Masyarakat harus berani memeriksa gula darahnya untuk mendeteksi diabetes sejak dini.

Alat pendeteksi kadar gula darah (ilustrasi). Dokter mengimbau masyarakat agar tidak takut memeriksa kadar gula sejak dini.
Foto: www.freepik.com
Alat pendeteksi kadar gula darah (ilustrasi). Dokter mengimbau masyarakat agar tidak takut memeriksa kadar gula sejak dini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam divisi endokrin, metabolik, dan diabetes dr Farid Kurniawan mengimbau masyarakat agar tidak takut memeriksa kadar gula. Tujuannya, untuk mendeteksi diabetes secara dini agar mendapatkan penanganan yang optimal.

“Jangan karena takut ketahuan diabetes, jadi nggak mau periksa diabetes awal-awal,” ujar dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusomo tersebut, dalam diskusi daring yang dipantau dari Jakarta, Senin (20/11/2023).

Baca Juga

Farid menjelaskan, apabila seseorang mengetahui diabetesnya sedari dini, maka tata laksananya akan lebih optimal. Tata laksana yang optimal, kata Farid, penting agar seseorang bisa mengontrol gula darahnya dengan baik.

Akibatnya, risiko terjadinya komplikasi dari diabetes pun akan semakin kecil. “Diabetes itu induk dari semua penyakit. Penyakit jantung, strok, bahkan kanker itu juga terkait dengan diabetes,” kata Farid.

Oleh karena itu, kata Farid, masyarakat harus berani memeriksakan gula darahnya untuk mendeteksi diabetes sejak dini. Terlebih, untuk seseorang yang memiliki faktor risiko seperti obesitas, memiliki orang tua atau keluarga dengan riwayat diabetes, hingga gaya hidup yang tidak sehat.

Kalau misalkan ketahuan memiliki diabetes, kata Farid, maka orang tersebut dapat kontrol secara rutin ke dokter dan meminum obat secara teratur. Selain itu, orang tersebut juga dapat menjaga pola hidup dengan baik, dan implikasinya adalah gula darah yang terkontrol.

“Jadi bisa terhindari dari segala macam komplikasi diabetes tadi,” kata Farid.

Ia mengingatkan diabetes juga bisa terjadi pada usia yang relatif muda, yakni umur 20-30 tahun. Diabetes, kata dia, tidak hanya dapat menyerang orang-orang berusia lanjut.

Farid mengimbau, apabila memiliki frekuensi buang air kecil yang tinggi, sering merasa haus, cepat merasa lapar, penurunan berat badan, lemas, hingga infeksi berulang, sebaiknya segera memeriksakan diri. “Secepatnya screening untuk pemeriksaan kadar gula darah ke dokter umum atau puskesmas terdekat,” kata Farid.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement