Senin 20 Nov 2023 21:08 WIB

Suami Seharian Banting Tulang Cari Nafkah, Ini Ganjaran Allah Bagi Mereka

Seorang Muslim harus memiliki niat yang baik dalam segala amalnya.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Pekerja menyelesaikan proyek renovasi mal The Plaza Semanggi di Jakarta, Rabu (1/11/2023). PT Lippo Mal Indonesia (LMI) memulai renovasi bangunan mal The Plaza Semanggi yang merupakan bagian dari strategi dan perencanaan LMI untuk meningkatkan nilai mal dan juga mempercepat pertumbuhan sektor bisnis ritel yang melambat akibat pandemi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja menyelesaikan proyek renovasi mal The Plaza Semanggi di Jakarta, Rabu (1/11/2023). PT Lippo Mal Indonesia (LMI) memulai renovasi bangunan mal The Plaza Semanggi yang merupakan bagian dari strategi dan perencanaan LMI untuk meningkatkan nilai mal dan juga mempercepat pertumbuhan sektor bisnis ritel yang melambat akibat pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Seharian setelah bekerja baik di jalanan maupun di kantor, tentu melelahkan bagi para suami. Namun tak perlu khawatir karena ada ganjaran bagi mereka yang lelah banting tulang mencari nafkah seharian usai bekerja.

Hal itu didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari Abu Mas'ud Al Badri, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

Baca Juga

- إنَّ المُسْلِمَ إذا أنْفَقَ علَى أهْلِهِ نَفَقَةً، وهو يَحْتَسِبُها، كانَتْ له صَدَقَةً.

"Apabila seorang Muslim memberi nafkah kepada keluarganya karena Allah, maka pahala nafkahnya itu sama dengan pahala sedekah." (HR. Muslim)

Dari hadits tersebut, berinfak karena Allah SWT termasuk salah satu bentuk amal shaleh yang paling baik. Berinfak ini ada banyak bentuknya yang dibedakan menurut nilainya, dan dibedakan antara keduanya menurut situasi dan keadaan.

Di antara jenis infak terbaik adalah memberi nafkah kepada keluarga, tanggungan, atau kerabat. Adapun menyia-nyiakan amal shaleh infak ini merupakan dosa besar.

Dalam hadis ini, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa jika seorang laki-laki, termasuk dalam hal ini para suami, menafkahkan uangnya untuk keluarga yang dinafkahinya, maka dia memiliki kewajiban menafkahi mereka. Seperti istri, anak, dan kerabat lainnya.

Pengeluaran uang untuk memberi nafkah, baik kecil maupun besar, adalah diniatkan untuk mencapai keridhaan Allah SWT. Pemberian nafkah kepada keluarga merupakan amalan yang baik di sisi Allah.

Amal shaleh tersebut diganjar dengan pahala sedekah dan pahala besar karena pemberian nafkahnya kepada keluarga. Selain itu, jika beramal shaleh dengan memberikan nafkah kepada keluarga, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya.

Allah SWT akan memperkaya mereka karena amal shaleh yang telah dikerjakan, misalnya seharian kerja banting tulang. Adapun makna hadis tersebut bukan berarti memberi nafkah kepada keluarga itu hukumnya sama dengan sedekah, melainkan analogi berdasarkan pahala.

Dalam teks hadis disebutkan bahwa pahala memberi nafkah kepada keluarga hanya diperoleh jika niat ikhlas karena Allah SWT.

Hadits ini juga memberi pesan bahwa seorang Muslim harus memiliki niat yang baik dalam segala amalnya, dan mempertimbangkan niat yang ada dalam hati dalam setiap perbuatan, sehingga memasuki keimanan yang dalam dan ibadah lainnya.

Sumber:

 https://dorar.net/hadith/sharh/7771

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement