REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Papua menyebutkan hingga Oktober 2023 total jumlah investor pasar modal mencapai 78.180 investor dengan pertumbuhan sebesar 26,14 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 61.976 investor. Kepala BEI Kresna Aditya Payokwa, di Jayapura pada Ahad (19/11/2023) mengatakan, terjadinya jumlah investor pasar modal ini salah satunya karena didorong oleh semakin tingginya tingkat literasi dan pemahaman masyarakat Papua mengenai produk-produk investasi yang ada di pasar modal.
“Selain itu, kami juga rutin mengadakan kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat,” katanya pula.
Menurut Kresna, per Oktober 2023 telah dilakukan lebih dari 300 kegiatan edukasi, baik secara online maupun offline, dengan total mencapai lebih dari 50 ribu peserta edukasi.
“Kami banyak program edukasi kepada investor melalui program pasar modal, apalagi ini terbuka untuk umum serta gratis,” ujarnya.
Dia menjelaskan, saat ini ada sudah galeri investasi baik di perguruan tinggi dan sekolah menengah atas (SMA), sehingga semakin banyak masyarakat yang paham mengenai berinvestasi yang baik.
“Tingkat SMA kami ada tiga galeri investasi di Kota Jayapura, dan tahun ini tambah dua sehingga totalnya lima,” katanya.
Dia menambahkan untuk tahun ini pihaknya fokus ke tingkat SMA guna mengantisipasi terjadinya investasi bodong sejak dini. “Kami melihat banyak anak-anak yang masuk kuliah itu terkena investasi bodong seperti kripto dan lainnya untuk itu kini BEI menyasar tingkat sekolah,” ujarnya.