Selasa 21 Nov 2023 06:22 WIB

Sebanyak 60 Jurnalis Gugur dalam Tugas Meliput Kekejian Perang Zionis Israel di Gaza

Zionis Israel abaikan seruan PBB untuk genjatan senjata di Gaza

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah jurnalis menyalakan lilin dan melakukan aksi doa bersama solidaritas untuk jurnalis Palestina di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Jumat (10/11/2023). Aksi tersebut untuk mendoakan jurnalis yang bertugas meliput di Jalur Gaza sekaligus mengutuk serangan yang menewaskan sejumlah jurnalis.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah jurnalis menyalakan lilin dan melakukan aksi doa bersama solidaritas untuk jurnalis Palestina di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Jumat (10/11/2023). Aksi tersebut untuk mendoakan jurnalis yang bertugas meliput di Jalur Gaza sekaligus mengutuk serangan yang menewaskan sejumlah jurnalis.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Kantor media pemerintah di Gaza mengumumkan, pada Ahad (19/11/2023), bahwa 60 jurnalis menjadi korban pengeboman zionis Israel sejak 7 Oktober 2023. Menurut pejabat Palestina, para jurnalis itu sengaja menjadi sasaran pasukan pendudukan Israel.

"Pemerintah Gaza menyampaikan belasungkawa terdalamnya kepada keluarga jurnalis dan semua kerabat mereka," kata mereka. 

Baca Juga

“Seri kejahatan sistematis terhadap jurnalis selama perang di Jalur Gaza, menegaskan bahwa jurnalis adalah target utama Israel, karena 60 rekan jurnalis kami menjadi martir, yang terbaru adalah Sari Mansour dan Hassouna Islim,” kata pejabat Palestina, dilansir dari Middle East Monitor, Senin (20/11/2023).

Tujuannya, kata para pejabat, adalah untuk mencoba membungkam suara kebenaran yang mengungkap pendudukan dan pembantaian yang sedang berlangsung di Gaza.