REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menanggapi kabar penolakan kehadiran calon presiden (capres) nomor urut satu, Anies Baswedan, untuk mengisi kegiatan di Universitas Gadjah Mada (UGM). Menurut dia, menerima atau tidaknya kampus atas kehadiran para kandidat Pilpres ada di tangan rektor.
"Itu kewenangannya rektor, kewenangan rektor. Rektor akan melihat kondisi untuk menerima kehadiran calon-calon ini. Kalau tidak kondusif jangan ambil risiko," ucap Muhadjir di Kemenko PMK, Senin (21/11/2023).
Sebaliknya, kata Muhadjir melanjutkan, jika kampus dinilai sangat kondusif dan siap untuk menerima para capres dan calon wakil presiden (cawapres), maka layani mereka dengan baik. Sebab, menurut dia, memberikan ruang publik yang cukup bagi mereka untuk menyampaikan gagasan-gagasan yang mereka bawa merupakan hal yang bagus.
"Siapkan dengan baik karena ini bagus untuk memberikan ruangan publik yang cukup agar berbagai macam gagasan itu bisa dishare, dipasarkan ke publik, agar publik bisa menemukan pilihan-pilihan yang lebih rasional," terang dia.
Muhadjir menuturkan, aspek kondusivitas memang menjadi hak yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan semacam itu. Dia tak ingin pemilu yang digelar lima tahun sekali mengandung risiko-risiko yang berkepanjangan setelah pemilu.
"Kondusifitas itu penting karena jangan sampai pemilu yang itu musiman lima tahun sekali ini mengandung risiko-risiko yang berkepanjangan pascapemilu," kata dia.
Sebelumnya beredar tangkapan layar dalam sebuah akun X @UGM_FESS berisi percakapan antara panitia dengan pihak yang diduga rektorat. Isi pesan tersebut menyatakan bahwa pihak rektorat akan membatalkan seminar tersebut jika dihadiri Anies.
"Mas.. benar ini Anies Baswedan akan datang.. jika datang sesuai anjuran perintah dari Rektor UGM. Terpaksa Seminar harus dibatalkan," bunyi pesan dalam percakapan tersebut.
Batal hadirnya Anies diisukan karena ada intervensi dari pihak Rektorat UGM. Namun, pihak UGM membantah hal tersebut. Koordinator bidang Hubungan Masyarakat Sekretariat UGM Dina Kariodimedjo mengatakan kegiatan tersebut bukanlah acara UGM.