Selasa 21 Nov 2023 10:23 WIB

Kenali Gejala Stroke Sebelum Terlambat

Gejala stroke dapat dikenali dengan slogan BE FAST.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Friska Yolandha
Pasien stroke lanjut usia (lansia) duduk di atas kursi roda (ilustrasi).
Foto: Freepik
Pasien stroke lanjut usia (lansia) duduk di atas kursi roda (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stroke bisa berakibat fatal jika tidak ditangani segera. Namun, sebaiknya kenali dulu gejalanua sebelum penyakit ini menjadi semakin parah.

Dokter spesialis saraf di RS Siloam TB Simatupang, dr Peter Gunawan Ng, memberikan beberapa kiat agar masyarakat secara awam dapat segera mengenali gejala-gejala stroke. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan gejala stroke, slogan ‘BE FAST’ sudah dipopulerkan di banyak negara. 

Baca Juga

BE FAST merupakan singkatan dari:

  • B: Balance (Keseimbangan) - Apakah seseorang mengalami gangguan keseimbangan?
  • E: Eyes (Mata) - Apakah seseorang mengalami gangguan penglihatan?
  • F: Face (Wajah) - Apakah salah satu sisi wajah terlihat miring atau sulit untuk menggerakkan bagian wajah?
  • A: Arm (Lengan) - Apakah seseorang mengalami kelumpuhan pada salah satu lengan?
  • S: Speech (Pengucapan) - Apakah seseorang mengalami gangguan berbicara?
  • T: Time (Waktu) - Waktu merupakan hal yang penting. Jika mengalami gejala-gejala seperti di atas, segeralah menghubungi layanan gawat darurat.
  • Jika Anda, kerabat, ataupun teman di lingkungan Anda memerlukan bantuan dalam mengatasi penyakit stroke, RS Siloam TB Simatupang telah menyediakan layanan pemeriksaan stroke. Para dokter spesialis saraf akan membantu Anda melakukan pemeriksaan mendetail serta memberikan rekomendasi penanganan yang tepat sesuai kebutuhan pasien. Carilah rumah sakit yang menerapkan konsep ‘Stroke Ready Hospital’

‘Stroke Ready Hospital’ adalah konsep yang dikembangkan sejak sekitar 2011 di mana penanganan pasien stroke sudah dimulai sejak pra-rumah sakit.  Lebih lanjut, dokter yang merupakan lulusan pendidikan spesialis saraf Universitätsklinikum Giessen Jerman, ini menjelaskan beberapa langkah yang dilakukan dalam konsep ‘Stroke Ready Hospital’.

Fase stroke ready hospital.

  1. Fase pre-hospital: Fase ini dimulai saat ambulans yang dilengkapi tenaga medis menjemput pasien di tempat kejadian. Pada fase ini dilakukan pengumpulan data riwayat medis dan stabilisasi kondisi pasien selama penjemputan sampai tiba di rumah sakit.
  2. Fase hospital: Setibanya di rumah sakit, dokter IGD akan melakukan evaluasi dan diagnosis jenis stroke serta penanganan yang tepat. Pada kasus stroke sumbatan yang masih dalam periode ‘Golden Hour’, yaitu masih kurang dari 4,5 jam sejak mulainya gejala stroke, akan segera dipersiapkan untuk dilakukan trombolisis. Penilaian kelayakan untuk dilakukan trombolisis akan ditentukan berdasarkan protokol trombolisis yang berlaku di RS Siloam TB Simatupang. Sebaliknya, bila pasien mengalami stroke perdarahan, konsultasi dengan Dokter Spesialis Bedah Saraf akan dilaksanakan segera untuk penilaian indikasi operasi.
  3. Fase perawatan: Pasien kemudian dirujuk ke ruang perawatan, dalam hal ini di RS Siloam TB Simatupang telah dilengkapi dengan fasilitas ruangan stroke unit, yang dirancang khusus dan memiliki tenaga medis yang kompeten dan cekatan, serta peralatan medis yang memadai.
  4. Fase Post Hospital: Tersedia layanan home care untuk pelayanan dan perawatan pasien setelah stabil dan rawat jalan selama kurang lebih 1 sampai 3 bulan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement