REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO X Linda Yaccarino mengatakan laporan dari kelompok pengawas yang menyebabkan penarikan pengiklan skala besar menyesatkan dan manipulasi. Hal tersebut dia ungkapkan dalam sebuah catatan yang dikirim kepada karyawan X pada Ahad malam.
"Meskipun beberapa pengiklan mungkin berhenti karena artikel yang menyesatkan, data akan menceritakan kisah sebenarnya. Karena bagi kami semua yang bekerja di X, kami sudah sangat jelas mengenai upaya kami untuk memerangi antisemitisme dan diskriminasi. Tidak ada tempat untuk melakukan hal tersebut," kata Yaccarino, dilansir Engadget, Selasa (21/11/2023).
Dia juga menggambarkan situasi ini sebagai masalah kebebasan berpendapat. Tidak ada kritik yang akan menghalanginya dari misi melindungi kebebasan berpendapat.
Dengan melakukan hal ini, dia menyelaraskan dirinya dengan klaim berulang kali dari pemilik X, Elon Musk, bahwa kebebasan berbicara di platform adalah yang terpenting. Pengiklan besar termasuk IBM, Apple, Disney, Lionsgate, Warner Brothers Discovery, Paramount Global, dan NBCUniversal menarik iklan mereka dari X pekan lalu setelah laporan dari kelompok pengawas Media Matters for America menemukan bahwa iklan dari beberapa salah satu merek ini muncul di samping konten pro Nazi di situs web.
Langkah ini juga dilakukan beberapa hari setelah Musk secara terbuka mendukung teori konspirasi antisemit sebagai tanggapan terhadap pengguna X sayap kanan. Komentar Musk menuai kritik luas, termasuk pernyataan dari Gedung Putih yang menyebut postingan-nya sebagai promosi kebencian antisemit dan rasis yang menjijikkan dan bertentangan dengan nilai-nilai inti kita sebagai orang Amerika.
Pada Jumat, Musk mengatakan bahwa perusahaannya akan mengajukan tuntutan termonuklir terhadap Media Matters dan semua pihak yang berkolusi dalam serangan curang terhadap perusahaan perusahaan.
Yaccarino sudah mendapat tekanan untuk mengundurkan diri sebagai CEO X dari pengiklan yang mempertanyakan keputusannya mempertaruhkan reputasinya demi melindungi Musk.