Selasa 21 Nov 2023 13:01 WIB

Mau Pindahkan Obat ke Wadah Lain? Ini Syaratnya

Penggunaan obat yang kemasannya sudah dibuka tak lagi mengacu ke masa kedaluwarsa.

Obat (ilustrasi). Batas waktu pakai untuk obat sirup, tablet, dan kapsul biasanya enam bulan setelah dibuka.
Foto: www.pixabay.com
Obat (ilustrasi). Batas waktu pakai untuk obat sirup, tablet, dan kapsul biasanya enam bulan setelah dibuka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obat boleh saja dipindahkan dari dalam kemasan aslinya ke wadah lain, tapi ada syaratnya. Apa syaratnya?

"Obat nanti diminum masuk ke dalam tubuh, sama seperti makanan, jadi harus dibersihkan (wadahnya)," ujar pakar farmasi Apt. Nurchasanah, S.Farm dari Instalasi Farmasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo  dalam acara kesehatan dengan tema "Bagaimana penyimpanan Obat yang Aman" yang disiarkan daring, Selasa.

Baca Juga

Nurchasanah mengingatkan masa penggunaan obat yang sudah dibuka tak lagi berpegang pada masa kedaluwarsa (expired date) pada kemasan. Yang berlaku ialah Beyond Use Date (BUD) atau batas waktu masa pakai setelah obat disiapkan atau diracik atau kemasan primer dibuka.

Batas waktu pakai untuk obat sirup, tablet, dan kapsul biasanya enam bulan setelah dibuka. Tetapi, ada pabrikan yang menyebutkan berapa lama produknya bertahan setelah dibuka kemasannya.

"Baiknya ditulis karena belum tentu ingat kapan membuka kemasan," tutur Nurchasanah.

Lain halnya dengan antibiotik sirup kering. Jenis obat ini tidak bisa bertahan lama.

"Jadi sirup kering dilarutkan air itu biasanya masa berlakunya selama tujuh hari. Kalau lebih dari tujuh hari obatnya masih, ada baiknya dibuang," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement