Selasa 21 Nov 2023 15:48 WIB

Wapres: Jumlah Pengusaha Kita Terlalu Kecil Dibandingkan Negara Lain

Rasio jumlah wirausaha terhadap total penduduk Indonesia di angka 3,47 persen.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Wakil Presiden KH Maruf Amin (tengah)
Foto: Republika/ Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Maruf Amin (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan, jumlah wirausahawan atau pengusaha di Indonesia terlalu sedikit. Hal ini juga berpengaruh pada tingkat rasio jumlah wirausaha terhadap total penduduk Indonesia yang kini masih berada di angka 3,47 persen.

"Mungkin (rendahnya rasio usaha) karena ini menyangkut masalah (pengusaha), sebab jumlah pengusaha kita itu terlalu kecil ya dibandingkan dengan Singapura yang kecil itu atau negara-negara lain," ujar Kiai Ma'ruf usai menghadiri Santripreneur Award 2023 di Istana Wapres, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Baca Juga

Kiai Ma'ruf pun mendorong lahirnya para pengusaha baru melalui inkubasi usahawan-usahawan muda khususnya dari kalangan santri. Selain itu, ia juga meminta dilakukan penguatan usahawan yang sudah ada saat ini. Hal ini juga untuk meningkatkan target tingkat rasio jumlah wirausaha terhadap total penduduk Indonesia sebesar 12 persen pada 2045.

"Tentu kita ingin mendorong menumbuhkan para usahawan ini ya melalui berbagai upaya, utamanya melalui inkubasi usaha-usaha muda. Kemudian juga, tentu penguatan supaya (usaha) yang sudah eksis menjadi lebih besar, lebih besar lagi, dan kemudian juga tentu usaha-usaha mengembangkan para santri juga,” ujar Kiai Ma’ruf.

Wapres pun memberikan instruksi kepada Kementerian maupun lembaga terkait untuk mendorong inkubasi para pengusaha muda seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif maupun Kementerian Pemuda dan Olahraga, hingga Kementerian Koperasi dan UKM.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, untuk mengejar kenaikan rasio wirausaha nasional, salah satu upayanya melalui ekonomi digital. Untuk itu, Kementerian Parekraf bersama Santripreneur Indonesia menggagas Santri Digitalpreneur dalam kerangka meningkatkan kapasitas dan kompetensi para santri untuk menjadi seorang entrepreneur dengan memanfaatkan teknologi digital.

"Karena kita menghitung dari skala usahanya, kita memiliki 64,5 juta lebih UMKM yang saat ini tarafnya masih mikro dan ultra mikro. Jadi salah satu tadi arahan Bapak Wapres juga adalah meningkatkan penggunaan ekonomi digital," ujar Sandiaga.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo mengungkapkan, terdapat dua program yang disiapkannya untuk mendukung program penumbuhan santripreneur.

“Satu bernama Wiramuda (Wirausaha Muda). Saat ini sudah bersama dengan 40 universitas (di) Indonesia, dan juga berbagai korporasi nasional dan banyak sekali platform digital yang bergabung. Nantinya kita juga sudah menyiapkan program spesifik untuk turun ke pondok pesantren dan juga para santri,” ujar Dito.

Program kedua yang digiatkan Kemenpora, sambungnya, adalah Prestasi Hub yang menyediakan ruang pemuda agar mampu mengelaborasikan ide-idenya untuk bisa berkarya melalui youth center. Strategi tersebut dijalankan pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju pada 2045 mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement