REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Dalam Islam, saat mendengarkan seorang muadzin mengumandangkan adzan, maka umat Muslim disunnahkan untuk diam, menyimak, menjawab adzan, dan membaca doa setelah adzan. Bahkan ketika sedang membaca ayat-ayat Alquran, disunnahkan untuk berhenti sejenak dan mendengarkan adzan.
Sebagaimana diriwayatkan sahabat Abu Sa’id Al-Khudri:
إِذَا سَمِعْتُمْ النِّدَاءَ، فَقُوْلُوْا مِثْلَ مَا يَقُوْلُ الْمُؤَذِّنُ
Artinya: “Apabila kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan muadzin.” (HR Muslim).
Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, dalam bukunya Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, menyebutkan, adzan adalah pemberitahuan akan masuknya waktu shalat dengan lafadz-lafadz khusus. Adzan dilaksanakan untuk mengajak manusia menunaikan shalat jamaah dan menunjukkan syiar-syiar Islam.
Dari sisi keutamaan adzan, terdapat banyak hadits di antaranya, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda: "Seandainya manusia mengetahui keutamaan adzan dan keutaman shalat berada di shaf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkan hal itu, kecuali harus diundi, maka mereka pasti akan mau diundi demi mendapatkan keutamaan tersebut. Seandainya manusia mengetahui (keutamaan) bergegas dalam mendatangi shalat Jum'at, maka mereka akan berlomba-lomba. Dan seandainya mereka tahu keutamaan shalat isya' di saat sudah gelap dan keutamaan subuh, sungguh mereka akan mendatanginya meskipun harus merangkak." (HR. Al-Bukhari dan lainnya).
Dari Muawiyah, bahwa Nabi bersabda: "Sesungguhnya para muadzin itu adalah orang yang paling tinggi lehernya di Hari Kiamat." (HR. Ahmad, Muslim, dan Ibnu Majah).
Ustadz Abdul Somad, dalam salah satu ceramahnya menyebutkan, agar umat Islam ketika mendengar suara adzan dikumandangkan, agar mendengarkan, merenung, dan menjawab. Barang siapa yang tidak menjawab adzan, menurut pria yang akrab disapa UAS itu, dikhawatirkan mereka akan meninggal dalam keadaan suul khotimah atau meninggal dunia dalam keadaan yang tidak baik.
“Imma syuuti mengatakan, orang yang berbicara ketika adzan berkumandang, dikhawatirkan dia mati dalam keadaan suul khotimah, karena adzan menggiring kita untuk khusu’. Jadi solat itu khusunya dijaga dari mulai adzan, saat mendengarkan adzan, telinga mendengar, hati merenung, dan mulut menjawab,” kata UAS.