REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir mendorong perbaikan tata kelola komoditas mineral dan batu bara. Hal ini Erick sampaikan saat memimpin rapat koordinasi kementerian dan lembaga terkait dengan sistem informasi mineral dan batu bara antarkementerian dan lembaga (Simbara).
"Bapak Presiden (Joko Widodo) sering mengingatkan kepada kita bahwa momen Indonesia sebagai negara yang terus mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Erick melalui akun Instagram, @erickthohir pada Senin (20/11/2023).
Erick menyampaikan, Indonesia telah melewatkan sejumlah momentum dalam meningkatnya sejumlah komoditas di masa lampau. Salah satu contoh, tidak maksimalnya Indonesia memanfaatkan booming kayu pada 1980-1990 sehingga penerimaan negara dari komoditas itu tidak maksimal.
"Lalu hilirisasi industri untuk pembukaan lapangan kerja dan investasi juga belum maksimal saat itu," ucap Erick.
Hal itu membuat daya saing Indonesia di era perdagangan dunia juga tidak optimal. Erick menyebut rapat ini sangat penting karen harus mengambil posisi dalam menghadapi tantangan dan peluang.
Erick menyampaikan tujuan rapat koordinasi untuk perbaikan tata kelola komoditas mineral dan batubara melalui implementasi layanan digital terpadu atau Simbara. Erick berharap Simbara dapat segera diimplementasikan sebagai layanan digital terpadu peningkatan efektivitas pengawasan dan peningkatan layanan publik yang berdampak terhadap optimalisasi penerimaan negara.
"Jadi ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk menanamkan tonggak sejarah untuk kebaikan bangsa kita," kata Erick.