Rabu 22 Nov 2023 00:45 WIB

Jangkau Pasar Lebih Luas, Brand Hijaberies Buka Toko Offline Pertama di Bandung

Kunjungan ke situs e-commerce yang menurun dan membuat nilai transaksi tidak memenuhi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Hijaberies membuka toko offline pertamanya di kawasan balubur townsquare ( Baltos ) Bandung.
Foto: dok. Republika
Hijaberies membuka toko offline pertamanya di kawasan balubur townsquare ( Baltos ) Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Trend belanja masyarakat Indonesia pada 2023 ini, sudah mulai beralih dengan mengunjungi toko fisik dibandingkan dengan berbelanja secara online. Hal ini berdasarkan data dari 

dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), serta kunjungan ke situs e-commerce yang menurun dan membuat nilai transaksi tidak memenuhi target Bank Indonesia pada 2022.

Perubahan trend ini pun turut di cermati oleh salah satu brand fashion hijab di tanah air. Yakni, Hijaberies yang pada Maret 2023 kemarin berani membuka toko offline pertama nya di kawasan Balubur Townsquare ( Baltos ) Bandung. 

Menurut Owner Hijaberies, Geneva Hereka, dirinya berani membuka toko offline adalah karena banyaknya permintaan konsumen yang ingin datang langsung untuk melihat produk. "Kami membuka toko offline karena memperluas penetrasi pemasaran berdasarkan hasil wawancara pembeli online yang masih membutuhkan keberadaan toko offline," ujar Geneva, Selasa ( 21 /11 /2023 ) di Bandung. 

Geneva mengatakan, produk dan harga yang di jual antara di toko dan di marketplace sama dan tidak ada perbedaan. "Produk seperti Hijab Segiempat, Pashmina, Hijab Instan, Bergo & Khimar tersedia di outlet, " katanya. 

Mengenai alasan dipilihnya Kota Bandung untuk gerai pertamanya, Geneva mengatakan, Bandung adalah pasar paling kuat dalam bisnis hijabnya.

Seperti diketahui bahwa bisnis produk hijab dapat menjanjikan keuntungan yang cukup baik jika dilakukan dengan baik dan tepat sasaran. Pasar produk hijab cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Karena semakin banyak wanita muslim yang menganggap produk hijab sebagai pilihan gaya hidup.

Hijaberies pun diakui Geneva, penjualan meningkat setelah adanya toko offline ini. Yakni, naik mencapai 30 persen. Serta, trend ini sangat baik. Karena Geneva menyadari betul keinginan dari wanita muslim yang mengharapkan produk hijab yang berkualitas dan harga yang tidak mahal. 

"Untuk pangsa pasar kami, rata-rata konsumen berasal dari golongan mahasiswa, ibu rumah tangga dan pekerja kantoran," katanya.

Saat ini, kata dia, Hijaberies menerapkan omnichannel, strategi yang menggabungkan semua channel baik seluruh channel online maupun offline. Sehingga bisnis bisa lebih kuat. 

"Kita tetap menyeimbangkan antara penjualan di online maupun offline, sehingga konsumen bebas memilih produk yang akan dibelinya," kata Geneva. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement