Selasa 21 Nov 2023 23:05 WIB

Hewan Buas Menerkam Ahli Maksiat di Alam Kubur 

Kedua malaikat itu memukuli orang kafir dan ahli maksiat.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi kuburan
Foto: Wikipedia
Ilustrasi kuburan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Azab kubur yang ditimpakan kepada orang-orang kafir dan yang ahli maksiat bisa bermacam-macam bentuknya. Dalam pembahasan-pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa di antara siksa kubur yang akan dirasakan orang kafir dan ahli maksiat adalah pukulan bertubi-tubi dari malaikat Munkar dan Nakir.

Kedua malaikat itu memukuli orang kafir dan ahli maksiat hingga tembus ke bumi ke tujuh karena mereka tak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dua malaikat itu. Ada juga riwayat lain yang menyebutkan bahwa mereka dipukul hingga pukulannya itu mengeluarkan api dari bumi yang menyambar-nyambar ke tubuh orang kafir dan ahli maksiat itu. 

Baca Juga

Lalu ada riwayat lainnya yang menjelaskan tentang azab kubur yang akan dirasakan orang-orang ahli maksiat. Yaitu adalah diterkam dengan hewan-hewan buas menyeramkan seperti anjing, nabi, singa dan lainnya. Hewan-hewan itu adalah jelmaan daripada amal buruknya ketika di dunia. Hewan-hewan itu menggigit mereka tak henti-henti hingga hari kiamat tiba.

فمنهم من يستحيل عمله كلبا ينهشه حتى تقوم الساعة وهم الخوارج ، ومنهم من يستحيل خنزيرا يعذب به في قبره وهم المرتابون وهم أنواع ، وأصله أن الرجل إنما يعذب في قبره بالشيء الذي كان يخافه في الدنيا. فمن الناس من يخاف من الجرو أكثر من الأسد وطبائع الخلق متفرقة. 

Artinya: Dan sebagian dari mereka (orang yang dapat azab kubur) amalnya berubah jadi anjing yang menggigitnya hingga hari kiamat, merekalah orang-orang khawarij. Dan sebagian dari mereka amalnya berubah menjadi babi yang menyiksanya di dalam kubur, dan mereka adalah orang-orang yang senantiasa berbuat dosa. Dan manusia disiksa di dalam kubur dengan sesuatu yang dia takuti di dunia, seperti mungkin ketika manusia itu lebih takut dengan anjing daripada singa. (Lihat kitab at Tadzkirah karya Imam Qurthubi penerbit Maktabah Darul Minhaj halaman 356).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement