Selasa 21 Nov 2023 21:16 WIB

Militer Israel Targetkan Rumah Jurnalis Gaza

Serangan mematikan menghantam rumah seorang fotografer berita di Gaza.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah jurnalis menyalakan lilin dan melakukan aksi doa bersama solidaritas untuk jurnalis Palestina
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah jurnalis menyalakan lilin dan melakukan aksi doa bersama solidaritas untuk jurnalis Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Serangan mematikan menghantam rumah seorang fotografer berita di Gaza. Serangan itu berlangsung beberapa hari setelah kelompok advokasi media Israel mempertanyakan liputannya tentang serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober, yang memicu ancaman pembunuhan terhadapnya di media sosial.

Yasser Qudih, yang selamat dari serangan pada malam 13 November mengatakan, empat proyektil menghantam bagian belakang rumahnya. Serangan itu menyebabkan delapan anggota keluarganya meninggal dunia. Serangan itu terjadi lima hari setelah laporan HonestReporting pada 8 November mempertanyakan apakah Qudih, seorang fotografer lepas, dan tiga fotografer lainnya yang berbasis di Gaza mengetahui rencana serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Baca Juga

Reuters membantah keras spekulasi HonestReporting, begitu pula organisasi berita internasional lainnya yang disebutkan dalam laporan tersebut. Qudih telah memberikan foto-foto kepada Reuters selama serangan 7 Oktober, meskipun dia bukan staf fotografer Reuters.

Qudih mengatakan, dia baru kembali ke rumah satu jam sebelum serangan terjadi di rumahnya yang berjarak beberapa detik, dan tanpa peringatan, sekitar pukul 19.50 waktu setempat. Qudih tidak mengetahui alasan Israel menyerang kediamannya. “Israel menyerang rumah saya. Saya tidak tahu (mengapa Israel menyerangnya)," ujar Qudih.