REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden KH Ma'ruf menekankan perlunya menciptakan generasi intelektual yang menjunjung tinggi nilai keislaman dan moralitas. Wapres mengatakan, saat ini dunia tidak akan menjadi lebih baik hanya dengan mencetak lebih banyak cendekiawan.
"Dunia butuh generasi yang cerdas sekaligus bermoral yang baik. Jadikan nilai-nilai Islami sebagai fondasi utama dalam pengembangan diri," ujar Kiai Ma'ruf dikutip dari keterangannya, Jumat (17/11/2023)
Menurutnya, perguruan tinggi tidak saja menjadi tempat mengasah ilmu pengetahuan, tetapi juga institusi kunci yang berperan konkret di dalam membangun akhlak, budaya, dan kesejahteraan masyarakat. Sebab, tugas utama perguruan tinggi bukan hanya menghasilkan lulusan sebanyak-banyaknya lulusan, tetapi juga mencetak alumni yang berkualitas dan berakhlak.
Alumni diharapkan mampu berkontribusi besar sesuai dengan tuntutan dunia industri dan perkembangan zaman.
"Pendidikan adalah kunci masa depan bangsa. Oleh sebab itu, mutu dan kualitas pendidikan pada semua jenjang, terutama perguruan tinggi mesti terus ditingkatkan," ujarnya.
Karena itu, ia mendorong perguruan tinggi mencetak lulusan tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan tetapi juga ilmu agama. Kiai Ma'ruf mengatakan, saat ini banyak persoalan yang muncul dan membutuhkan ijtihad dari orang-orang yang menguasai agama.
Sebab, tidak cukup hanya dengan nash karena banyak persoalan baru yang belum pernah ada. Kiai Ma'ruf menyitir pernyataan para ulama terdahulu jika nash itu 10 persen dari syariat dan 90 persen itu hasil ijtihad para ulama.
"(Perlu) mutafaqihin yang tidak hanya memahami agama, tapi juga mampu berijtihad untuk menjawab persoalan terjaadi karena banyak masalah-masalah baru yang tidak secara jelas dan belum diijtihadi oleh para ulama terdahulu," ujar Kiai Ma'ruf.
Selain itu, perguruan tinggi juga diharapkan menyiapkan sumber daya manusia yang ahli di bidang ekonomi dan keuangan syariah. Hal ini karena ekonomi dan keuangan syariah tengah digencarkan Pemerintah.
Menurutnya, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional terus dipacu melalui sinergi lintas pemangku kepentingan.
"Dengan memperkuat pusat-pusat riset ekonomi syariah, serta melakukan revitalisasi secara terukur agar institusi dapat bergerak lincah dan terus adaptif merespons dinamika zaman," ujarnya.