Selasa 21 Nov 2023 22:54 WIB

Analisis Ketum PBNU Mengapa Usulan Jokowi Soal Perdamaian Palestina Diabaikan Biden

PBNU ajak semua pihak untuk melihat soal Palestina sebagai masalah kemanusiaan.

Rep: Muhyidin/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, AS, Selasa (14/11/2023).
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretari
Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, AS, Selasa (14/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf menangapi pengabaian Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terhadap Presiden Joko Widodo soal pesan gencatan senjata konflik antara Israel dan Palestina beberapa waktu lalu.

Menurut Gus Yahya, Jokowi diacuhkan lantaran Joe Biden melihat masalah konflik Israel-Palestina ini sebagai masalah politik. “Ketika Joe Biden diajak bicara oleh Pak Jokowi kelihatan tidak responsif, acuh tak acuh dan sebagainya, ini mungkin karena orang-orang seperti Joe Biden sebagai politisi melihat ini sebagai masalah politik,” ujar Gus Yahya di Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Baca Juga

Karena itu, menurut dia, PBNU ingin mengajak semua orang, termasuk umat beragama untuk melihat masalah tersebut sebagai masalah kemanusiaan.

“Kita ingin mengajak semua orang sekarang ini melihat ini sebagai masalah kemanusiaan, dan bahkan kita ingin mengajak umat beragama untuk melihat ini sebagai masalah keagamaan bahwa serangan yang terjadi adalah serangan kepada kemanusiaan, bukan soal kelompok yang satu dengan kelompok yang lain,” ucap Gus Yahya.

Kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini mengatakan, serangan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina tidak dibenarkan oleh agama apapun.

“Nah ini yang kita ingin ajak semua orang melihat ini. Nah, orang kalau politisi yang masih melihat ini sebagai semata-mata masalah politik, mereka mungkin membutuhkan desakan politik yang lebih kuat,” kata Gus Yahya.

Dalam waktu dekat ini, PBNU juga akan mengajak tokoh-tokoh agama dunia untuk bergerak nyata dalam menyelesaikan permasalahan di Palestina. Ajakan tersebut dilakukan dengan penyelenggaraan R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) yang akan digelar di Jakarta pada Senin (27/11/2023) mendatang.

“Maka nanti ktia juga berharap para pemimpin agama ini punya tekad bersama untuk memobilisikan umat masing-masing memberikan tekanan politik kepada pembaut kebijakan ini untuk menghentikan tragedi kemanusiaan ini,” jelas Gus Yahya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tidak memberikan respons ketika ia menyampaikan pesan soal gencatan senjata konflik antara Israel dengan Hamas di Gaza, Palestina dalam pertemuan mereka di Gedung Putih, Washington DC, AS pada Senin (13/11/2023) lalu.

“(Presiden AS Biden) Tidak menanggapi,” ujar Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur seperti dikutip dari Kanal Youtube Sekretariat Presiden.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement